Tami, pekan ini kamu mengalami hari yang berat bukan. Kamu dihadapkan pada kondisi kondisi yang kamu tidak suka.
Tami, aku
tau, kamu sedang tersiksa dengan sikap satu rekan kerjamu. Kata katanya sering
membuatmu sakit hati. Kamu banyak diomongin kejelekanmu dihadapan banyak orang
olehnya. Kamu pun sebal ketika ternyata dia menunjukkan hasil administrasi
kerja yang lebih bagus dari kamu. Hal itu membuatmu lebih sebal bukan.
Tami, kamu
harus cerdas dalam menyikapi sikapnya. Pertama, sadarilah dia memang buruk, dia
memang jahat. Tidak hanya kamu saja yang merasakannya, namun banyak orang pun
merasakanya juga. Kedua, lapangkanlah dan cerdaskanlah hatimu untuk
menyikapinya. Ketika dia sedang membicarakan kejelekan orang lain, maka skak
dia dengan kata kata “sudahlah, nggak usah ngomongin kejelekan orang lain”.
Ketiga, ga usah banyak ngomong sama dia, dan ga usah dekat dekat tempat duduk
dengannya. Keempat, jangan pernah bercerita tentang dirimu padanya. Pasti nanti
akan diomongkan dengan yang lain. Kelima, jangan pernah sikapnya mempengaruhi
hasil akademismu. Jika dia lebih baik, maka tirulah itu. Lapangkan dan
bijaksanalah. Tidak, jangan pernah mencari saingan. Namun Tami, peganglah
prinsip hidup selama mengajar, bahwa kamu harus semangat berbagi ilmu, dan
melakukan yang terbaik dihadapan Allah.
Tami, hal
yang lain pula, aku pun tau bahwa hari ini kamu sedang bersedih karena di
perkuliahan kamu mendapatkan nilai yang tidak begitu bagus. Kamu sedih karena
kamu yang mungkin dianggap orang lain orang yang cerdas, ternyata hanya
mendapat nilai sekian.
Tami,
ingatlah baik baik, kamu sekarang anggaplah dirimu sebagai gelas yang kosong
yang tidak tau apa apa. Kamu adalah orang yang sedang belajar. Jadi, kamu tak
perlu risau dengan hasil latihan yang sudha terjadi. Positive lah, bahwa kamu
mesti banyak berlatih. Yang kamu kejar adalah kepemahanan. Tidak perlu mencari
saingan di kalangan teman temanmu.
Ingatlah,
bahwa kamu adalah orang yang biasa biasa saja. Tawadhu’ lah.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar