Picture 1. Overweight
Awalnya…
Alhamdulilah, akhirnya
saya berada pada titik ini. Titik waktu yang sudah dijanjikan untuk menuliskan
pengalaman sangat berharga dalam hidup para perempuan. Apakah itu? Iya,
pengalaman itu bernama Losing Weight.
Tepat setelah lebaran
2015, berat badan saya mencapai jarum yang sudah tidak bisa ditoleransi lagi.
Kepala tujuh lebih setengah kilo. Hati saya menjerit. Namun, saya masih tidak
mempunyai malu dan tidak mempunyai kesadaran bahwa saya itu overweight. Sampai pada suatu ketika,
hal yang sangat menyakitkan menampar..
Sudah direncakan
jauh-jauh hari oleh tim HRD kantor, bahwa untuk menyambut hari kemerdekaan
Indonesia yang ke 70, akan diadakan beberapa kegiatan, salah satunya adalah
perlombaan-perlombaan fisik. Kemudian, Pak Arifin, officer bagian book lay outer,
datang ke bagian saya, language school
book department, untuk mendata siapa saja yang di ikutsertakan mengikuti
perlombaan. Saya sedang sibuk bekerja, dan kemudian mendengar, “Kae, anak buahmu anyar sik lemu kae di kon
melu", ucap pak Arifin kepada atasan saya.
Glek.
Jariku berhenti mengetik. Merujuk ke siapakah kata “anyar” dan “sik lemu”
pada kalimat di atas? Dari 8 orang di departemen saya, hanya sayalah orang baru
disana.
Well,
hari itu saya diberikan kesadaran bahwa ternyata saya ini termasuk golongan
perempuan yang berbadan gemuk. Pantas saja, saya merasakan baju-baju sudah
semakin ketat. Jalan sedikit saja sudah ngos-ngosan. Kaki sudah tidak bisa
dilipat di kursi kerja. Duduk attahiyat akhir sudah tidak nyaman. Paha kanan
dan kiri pernah sampai lecet karena bergesekan ketika berjalan.
“Saya harus diet”, ucap
saya seketika itu juga.
Ya ampun, namun
bagaimana? Saya mudah lapar. Makan sedikit ga kenyang. Mulut selalu ingin mengunyah.
Jika tidak makan, kepala akan sangat pusing, dan bekerja tidak bisa maksimal.
Pertentangan batin pun
kala itu dimulai.
Saya mencoba
mencari-cari info jenis makanan apa yang bisa menurunkan BB dalam waktu
singkat. Saya pun menghubungi Ina, seorang teman dari Kediri yang berjualan
produk MLM yang terpercaya menurunkan BB. Namun, apa dikata, saya harus
membayarnya dengan merogoh kantong sebesar sebulan gaji.
Tidak, saya menghapus
cara yang sangat konsumtif itu. Saya yakin, saya bisa menurunkan BB. “Orang
lain saja bisa, maka saya juga harus bisa”, prinsip yang saya pegang erat-erat.
Saya pun kemudian
melirik diet mayo. Diet dengan
mengatur asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan tidak menggunakan
garam sama sekali. Sebab, garam merupakan zat yang menghambat metabolisme dalam
tubuh.
Makanan tanpa garam? Owh, tidak, saya tidak bisa
makan-makanan hambar seperti itu.
Saya mencari lagi. Diet
OCD. Diet yang mengatur pola makan dengan beberapa jam berpuasa, dan beberapa
jam lagi makan sepuasnya. Arrgh,
tidak, tidak mungkin. Saya pasti akan balas dendam ketika buka puasanya. Opsi
OCD pun saya hapus.
Food combining pun
pernah saya lirik. Cara ini adalah cara yang sangat ketat dalam mengatur pola
makanan yang masuk. Sarapan hanya dengan buah, makan daging tidak boleh
dicampur tempe, dalam satu kali makan harus ada unsur sayuran mentahnya, dll.
Namun, saya tidak bisa dalam hal tidak sarapan nasi dipagi hari. Maka, cara ini
juga saya coret.
Pencarian masih terus
berlanjut. Saya terus berselancar di internet untuk membaca artikel tips dan
trik untuk menurunkan berat badan. Hingga saya menyimpulkan bahwa untuk
menurunkan berat badan, hal yang butuh saya lakukan adalah mengatur pola makan
dan tentu saja berolahraga. Tanpa olahraga, lemak semacam dalam tubuhku ini,
sangat susah dibakar jika hanya mengandalkan pengurangan jumlah porsi makan.
Oke, proses observasi
dan planning untuk program diet saya
sudah terdefinisikan, saatnya untuk action.
Mengatur
Asupan Makan
Saya adalah gorengan-addict. Padahal, gorengan itu
mengandung kalori yang sangat banyak. Satu gorengan bisa mencapai 600 Kal.
Faktanya, saya bisa melahap gorengan hingga 8 biji setiap harinya. Maka, hal
pertama yang saya lakukan adalah mengurangi minyak. Ingat ya, mengurangi, tidak
meninggalkan. Saya tidak mau terlalu keras, dan menyiksa. Jadi, kalau biasanya
8 biji, maka itu cukup 1 atau 2 saja, atau malah 3 juga masih wajar. Hehe. Sebisa mungkin lauk untuk makan
tidak digoreng, namun cukup dikukus atau direbus. Tempe, tahu, ikan asin cukup
dibuat pepes. Goreng nugget dan sosis tidak pake minyak, hanya dibakar di atas
teflon saja.
Selain gorengan-addict, saya juga termasuk snack-lover. Sekali duduk, saya bisa
menghabiskan satu kemasan kripik tempe atau seperempat kilogram pangsit goreng.
Padahal, sudah diketahui bahwa camilan adalah penyumbang lemak terbesar dalam
tatanan tubuh kita. Jadi, untuk hal yang satu ini, saya harus keras. Saya
memilih meninggalkan camilan kriuk-kriuk tersebut dengan buah-buahan yang saya
sukai, seperti nanas, anggur, papaya, dan per.
Apakah mudah menjalani
subtitusi makanan seperti itu? Tidak. Tidak mudah. Pada tahap awal, saya
tersiksa. Perut saya perih setiap kali hasrat ngemil meningkat. Namun, proses
pembiasaan meninggalkan cemilan kriuk-kriuk dan gorengan harus dilatih. Meski
berat, harus dipaksa.
Ketiga adalah masalah
nasi. Saya mengganti nasi putih dengan nasi merah. Porsinya pun saya kurangi.
Biasanya satu centong setengah, maka ketika mulai diet, saya hanya mengambil maksimal
empat sendok makan nasi merah. Sayurnya yang saya banyakin. Hingga dicampur
nasi dan sayur, maka nasi tidak kelihatan sama sekali.
Keempat adalah minum.
Saya meninggalkan minum teh, kopi, softdrink, dan minuman yang mengandung gula.
Setiap hari, minimal saya harus minum 8 gelas air putih. Itu minimal. Setiap
hari saya minum perasan jeruk lemon setelah bangun tidur. Saya minum campuran
jahe mentah dan madu. Saya pun juga minum air rebusan kayu manis untuk menekan
nafsu makan. Itu dilakukan setiap hari, tidak boleh bolong.
Picture 2. Red rice and uncooked vegetable
Picture 3. Red rice, steam fish, tempe bacem, and trancam
Picture 4. red rice, steam fish, pepes tahu
Picture 4. Fried tempe without ingredients and oil
Picture 5. Oat and low-fat chocolate milk
Mengatur
Waktu Makan
Mengatur asupan makan
saja ternyata tidak cukup, sebab makan di waktu-waktu tidak tepat pun juga
sangat sensitive untuk menaikkan timbangan berat badan. Saya menghindari makan
malam. Sebelum jam 6 maghrib, makanan berat saya stop masuk kedalam tubuh.
Sehabis makan, tidak
langsung mandi, karena hal itu akan memperlambat pencernaan makanan dan juga
metabolismenya. Habis olahraga, tidak makan kecuali buah. Sebelum makan, minum
segelas air putih. Jangan minum kebanyakan ketika habis makan besar. Makan buah
tidak setelah makan besar, namun sebaliknya, yakni sebelumnya.
Bangun tidur, langsung
minum perasaan jeruk lemon/nipis plus dua gelas air putih agar kotoran-kotoran
dalam tubuh keluar.
Meluangkan
Waktu untuk Cardio
Picture 6. Cardio with T25
Teman saya, bernama
Nurul, pernah berkata dalam celotehanya di facebook,
“Diet ga akan berhasil tanpa cardio”.
Iya memang benar. Saya
setuju dengan pendapat Nurul. Untuk tipe orang yang susah menurunkan berat
badan, maka cardio is a must.
Setiap hari, tanpa
absen, saya rutin melakukan senam. Senam yang saya pilih adalah T-25. Dengan
durasi yang hanya 25 menit, namun bisa menghasilkan keringat yang cukup banyak.
Jam berapa saya biasa
melakukanya? Karena kesibukan kerja di kantor, maka biasanya saya senam
sepulang kerja, yakni jam 8an malam. Jika pulang terlalu larut, maka saya
menggantinya sebelum solat subuh.
Bahkan saya pernah
melakukan senam hingga dua kali sehari jika saya menghadiri banyak kondangan di
akhir pekan. Jika banyak melakukan makan-makanan yang dilarang, maka saya harus
menghukum diri saya sendiri dengan cara melakukan cardio lebih lama dan banyak.
Hasilnya
Well,
alhamdulilah, atas pertolonganNya dan ijinNya, berat badan saya di bulan
Februari 2016 menunjukkan angka 55Kg. (Manisnya hidup terasa setelah lelah
berjuang..haha). Meskipun sudah 55, tidak berarti saya berhenti diet, namun
setelahnya tetap harus dijaga agar stay
in shape.
Kesimpulan
Menurut saya, hal yang
terpenting dalam melakukan sesuatu adalah kuatnya niat. Kalau niat kita
benar-benar kuat, maka rasa malas dan kesulitan apapun akan bisa dikalahkan. It’s often called as internal motivation.
Jika niat dalam diri
belum begitu kuat, maka bisa dicari dengan mencari motivasi dari luar, external motivation. Bisa dengan cara
mengatakan pada orang banyak bahwa kita akan berdiet, maka jika dalam kurun
waktu tertentu tidak ada perubahan sama sekali dalam tubuh kita, secara
otomatis kita akan menanggung malu. Bisa juga dengan jatuh cinta. Haha, carilah
orang yang disukai. Pretend as if he/she
doesn’t like with your fatty body. Trust
me, it worked! Haha. Atau dengan
cara lain. Just go find it.
Setelah niat adalah goal oriented. Apapun yang terjadi,
godaan apapun yang menghampiri, iming-imingan apapun yang ditawarkan, tetap teguhlah pada misimu, getting slimmer and healthy body. Godaan
itu pasti ada, dan godaan itu biasanya bersifat sangat kuat. Maka, kamu harus
kuat juga melawanya ya! Hihihi.
Ketiga adalah strategi
diet. Satu strategi diet cocok di si A, belum tentu cocok buat kamu. Kenali
dirimu dan jenis lemakmu, kemudian lakukanlah research kecil-kecilan untuk menemukan strategi diet yang sesuai
dengan dirimu.
Dan yang terakhir
adalah awali dietmu dengan doa because
pray is the most powerful weapon to start anything. We are powerless. We are
weak. We cannot reach our goal without His blessing and His help.
Selamat berdiet untuk
hidup lebih sehat.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar