Bahagia Menyambut Tamu

Sore itu saya kedatangan tamu yang tidak diundang. Bukan maling, namun saudara. Namanya Uul. Anak seorang teman sewaktu dulu saya bertugas di Malinau, Kaltara. 

Tanpa sepengetahuan saya, hari itu ternyata dia pergi jalan-jalan ke Umbul Ponggok, Klaten bersama teman-teman kuliahnya. Karena si Uul tidak bawa baju ganti, Uul menghubungi saya untuk meminjam baju. Saya kaget. Karena sudah lama sekali itu anak tidak ke Klaten, dan lama sekali kami tidak berkomunikasi. 

Untungnya saya masih dirumah, jadi bisa menemui Uul. Saya fikir Uul hanya berdua dengan temanya, namun ternyata dia bersama lima temanya. Mendadak rumah saya ramai.

Mereka adalah anak kuliahan semester 3 jurusan akuntansi di sebuah universitas swasta di kota Yogyakarta. Ada yang berasal dari Medan, Riau, Flores, dan Kalimantan. Mereka asyik. Ketika sampai rumah, mereka langsung pergi ke kamar mandi. Tidak ada rasa sungkan. Dan itu yang membuat saya dan ibu saya senang.




Mereka kelihatan sangat kelelahan (dan kelaparan). Mengetahui kedatangan mereka, Ibuk saya (seperti biasanya) langsung menyalakan kompor untuk menyeduh teh. Bagi Ibuk, teh yang enak itu jika airnya mendidih dari kompor. Sembari menunggu teh mendidih, Ibuk menyiapkan snack dan merakit membuat makan besar untuk mereka. Maklum, saya dan Ibuk sekarang jarang masak dalam jumlah yang banyak. 

Saya bertugas mengobrol dengan tamu. Saling berkenalan. Menikmati canda tawa mereka mengisi hari-hari dengan keceriaan. Mendengarkan cerita  kegilaan ketika kuliah dan kehidupan bersusah payah ala mahasiswa.

Lelah bercerita dan tertawa (plus sudah kenyang dan larut), saya dan Ibuk pun mempersilahkan mereka untuk pamit. Kami saling berjabat tangan dan menitip pesan "hati-hati dan sukses" untuk mereka.

Ketika mereka sudah pergi, Ibuk saya berbisik, "Seneng yo isoh nyambut tamu". (Selalu menyenangkan ya bisa menjamu tamu). Saya pun menimpali "Iya".

Well, itulah kisah saya yang selalu ingin saya tuliskan, yakni tentang tamu. Bahwa tujuan saya menuliskan cerita tersebut adalah untuk mengingatkan kembali tentang salah satu amalan agama yang harapanya menjadi salah satu amalan andalan yang bisa dipersembahkan untukNya. Bahwa tujuan saya menuliskan tulisan ini adalah untuk mulai berdoa agar dimampukan untuk selalu bisa menyambut tamu dengan sebaik-baiknya. Bahwa tujuan saya menuliskan ini adalah sebagai pengingat untuk senantiasa menjadi manusia manfaaat bagi lingkungan sekitar.


Kost Griya Amanah 3, Solo
Senin, 10 April 2017
Be First to Post Comment !
Posting Komentar