Mulai tanggal 16 Agustus 2021, hatiku tak karuan rasanya.
Resah, gelisah, dan mudah pecah.
Aku menangis setiap waktu.
Aku pernah mengalami ini. Perasaan ini adalah perasaan khawatir karena terlalu merasa memiliki sesuatu. Perasaan ini adalah perasaan takut akan kehilangan sesuatu yang paling berharga.
Kufikir akan berhenti tiga hari setelahnya.
Tapi tidak, hari ini 30 Agustus, dan hatiku masih merasa amat sakit dan menderita.
Aku masih menangis tersedu-sedu.
Baiklah, aku harus menerima kalau aku sedang sedih.
Bolehlah sedih, tapi jangan lama-lama.
Ikhlaskan, ikhlaskan.
Dia itu berarti bukan ditakdirkan untukmu.
Yakinlah sama Allah.
Allah bakal ngasih yang jauh lebih baik.
Yang lebih sholih,
Yang lebih kaya,
Yang lebih pintar,
Yang lebih pandai bergaul,
Yang lebih pokoknya. (Maafkan, ini dalam rangka menghibur diri)
Wis pokoknya sibukkan diri aja.
Pelan-pelan semuanya akan membaik.
Aku punya seorang sahabat. Kami amat dekat. Kami selalu cerita tentang apapun. Bahkan kabar haid pun kami beritahukan. Apalagi soal perasaan, kami saling menjadi tong sampah satu sama lain.
Dan dia sekarang sedang jatuh cinta. Bukan perasaan yang bertepuk sebelah tangan. Kali ini, perasaan cinta yang terbalas. Dia benar-benar merasakan perlakuan dicintai layaknya yang kubaca di novel-novel dan kutonton di banyak film.
Mereka berkomunikasi setiap saat. Semua perasaan yang mereka berdua alami saling diceritakan. Marah, sedih, bahagia, takut, khawatir, bosan, dan lain-lainnya. Mereka saling menghargai perasaan-perasaan yang muncul tersebut. Tidak pernah mengabaikannya sama sekali. Pernah temenku ini marah dan lagi sedih. Ya, mereka sedang ada sedikit pertengkaran tentang rencana masa depan mereka. Lalu, si laki-lakinya memberikan temanku ini jeda dan waktu untuk menyembuhkan perasaannya. Plus uang satu juta rupiah untuk dibuat senang-senang. Si laki-laki paham bagaimana menghadapi seorang perempuan yang sedang marah dan sedih. Si laki-laki tidak mengabaikan perasaan temanku ini. Si laki-laki menerimannya dan memperlakukannya dengan sangat baik.
Ketika temanku kesepian, si laki-laki selalu ada untuknya. Mereka mengobrol via telp. Bisa sampai tiga jam lebih kalau bertelpon. Kebutuhan batin temanku benar-benar dipenuhi oleh si laki-laki. Tanki cinta-nya temanku selalu full setiap waktu. Jika hari itu merasa kurang, maka selalu bisa dipenuhi sebelum berganti hari.
Temanku dibuat yakin untuk nanti hidup bersamanya. Si laki-laki mau meninggalkan kebiasaan buruknya demi temenku ini. Akan berhenti merokok, dan akan solat lima waktu. Ada seorang laki-laki yang mau berubah demi kamu? Privelege kan.
Temenku ini sudah kayak ratu. Disanjung dan diperhatian dengan sangat baik. Pernah denger sebuah pelajaran tentang orang yang hidup penuh cinta belum? Sebuah study mengatakan bahwa people who experienced "felt love" -brief experiences of love and connection in everyday life- had significant level of psychological well-being, which includes feelings of purpose and optimism. Daeabak kan efeknya.
Jika kamu seorang perempuan, apakah kamu pernah merasakan apa yang temanku rasakan ini?
Solo, 3 Muharram 1443
08.29
Hello.
Selamat Tahun Baru Hijriyah ya. Tak terasa bulan terakhir di deretan bulan haram sudah tiba. Dzulqo'dah, Dzulhijjah, dan al-Muharram. Doa sejenak yuk.
"Ya Allah, masukkanlah kami pada bulan ini dengan rasa aman, keimanan, keselamatan, dan Islam, dan juga lindungilah kami dari gangguan setan, dan agar kami mendapatkan rida Allah." (H.R. Al-Baghawi dalam Mu'jam Ash-Shahabah, sanadnya sahih)
Ini bulan spesial tentunya. Aku tidak boleh melewatkannya begitu saja kan. Ini adalah momentum untuk melangitkan doa. Doa-doa apa yang ingin dipanjatkan di bulan ini? Targetan-targetan apa yang ingin dibuat? Perubahan-perubahan apa yang ingin dilakukan?
Kata James Clear dalam bukunya yang berjudul Atomic Habbits, "When you are trying to change, the first thing to focus on is who we want to become, instead of focusing on what we want to achieve."
But, now, pertanyaannya adalah, kenapa aku perlu berubah? Aku perlu berubah karena aku menginginkan sesuatu yang lebih baik untuk diriku di masa sekarang dan masa yang akan datang. Selain itu, aku punya kepercayaan bahwa kehidupan setelah kehidupan ini perlu persiapan dan bekal. Jika aku gini-gini aja, aku akan punya bekal apa?
So, pertanyaanya adalah, aku ingin menjadi orang seperti apa di Bulan Muharram ini?
Bingung juga mengidentifikasi keinginan kita.
Hmmmm, close your eyes for a moment.
Well, mari kita rencanakan.
1. Aku ingin menjadi perempuan yang lebih sehat dan ideal secara fisik.
2. Aku ingin menjadi perempuan yang sejahtera financial.
3. Aku ingin menjadi seorang perempuan yang bersemangat.
4. Aku ingin menjadi seorang perempuan yang khusyuk.
Nah, setelah menetapkan suatu tujuan (a goal), maka kita harus menetapkan sebuah sistem agar tujuan tersebut tercapai.
Kata James Clear, "If you want better results, then forget about the setting goals. Focus on your system instead."
Untuk mencapai itu, maka aku akan melakukan hal berikut ini dalam sehari.
1. Plank pagi 1 menit
2. Plank sore 1 menit
3. Air putih 3 liter
4. No oil
5. No sugar
6. No kerupuk
7. Olahraga 30 menit
8. Deep work
9. Makan nasi merah
10. Sarapan pake smoothie
11. Solat tahajud tiap hari
12. Puasa Senin Kamis
13. Gunakan at-Takwir untuk tahajud dan dhuha
14. Bangun jam 3 dengan kesadaran penuh
Aha, aku jadi inget suatu perkataan. "Ciptakanlah suatu sebab."
Bismillah.
Pinterest |
Beberapa hari ini agak semrawut hariku.