Miss
Terius and Mr. Rius in Malinau (Part 3)
“Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari
kerabat dan kawan”
(Imam Syafi’i)
“It seems imposibble
until it’s done”.
(Nelson Mandela)
Sampe sekarang, aku masih
menganggap pertemuanku dengan mbak Lisa sebagai hal yang mustahil. Namun kenyataanya
kejadian waktu itu tidak mustahil. Dan waktu itu sudah berlalu sekitar setahun
silam.
Aku dan Mbak Lisa adalah salah dua
orang yang diundang makan malam dirumah salah satu tokoh di Malinau. Mbak Lisa
rumahnya sangat jauh dari kota. Acara gala
dinner nya pun berakhir hampir tengah malam, sehingga mba Lisa mau ga mau
harus mencari tempat menginap. Dan ditempatku lah mba Lisa menginap.
Aku dan Mbak Lisa sama sama adalah
anak perantauan dari Jawa dan mendapat tugas mengabdi di tempat yang sama. Kami
dipertemukan dalam sebuah acara pengajian yang diadakan tiap pekan. Sebelumnya
kami tidak terlalu akrab, namun karena malam itu, kami menjadi sangat akrab.
Alamiahnya perempuan, kalau sudah
bertemu maka akan banyak cerita disana. Kami pun sebelum pergi beristirahat,
menyempatkan diri untuk berbincang bincang masalah yang bisa dibilang sangat
pribadi. Aku pun bercerita apa yang aku alami, dan begitu pula mba Lisa. Kami
bercerita tentang perjalanan hidup, karir, cinta, jodoh, dan kebahagiaan hati.
Hingga
tak terasa, waktu sudah akan menunjukkan waktu subuh. Maka kami pun mengakhiri
obrolan kami.
Aku
mengambil pesan penting dalam pertemuanku dengan mbak Lisa ketika di Malinau
dulu. Bahwa dimanapun kita berada, kita akan ditempatkan dengan orang orang
yang mempunyai pengalaman historis
yang sedikit atau hampir sama dengan kita. Tujuanya adalah untuk saling bisa mengerti,
mendukung, dan menyemangati. Bahwa setiap orang pasti mempunyai ujiannya masing
masing. Tidak selamanya orang yang dipandang bahagia dan hidupnya serba enak,
menjalani hidupnya seperti yang dilihat. Bahwa cita cita itu harus
diperjuangkan. Oh ya, satu hal yang berkesan dari mbak Lisa adalah dia
mempunyai semangat mengejar cita cita yang sangat tinggi, semangat keilmuanya
luar biasa. Dan, bahwa hidup tidak untuk mengeluh. Dari mbak Lisa, aku belajar
tentang tersenyum setiap saat dihadapan orang. Mba Lisa tidak pernah
mengeluhkan keadaanya yang jika dilihat olah kaca mata orang lain sangat
mengesalkan. Contoh: Terjatuh dr motor saat akan bekerja; Ditempatkan ditempat
tugas yang jalanya sangat licin dan tidak beraspal.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar