“Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari
kerabat dan kawan”
(Imam Syafi’i)
Kami disebut sebagai Team Thulaby.
Team Thulaby adalah sebuah tim di yayasan Al Kahfi yang mengurusi pembinaan
anak anak SMA 1 Malinau. Team Thulaby waktu itu beranggotakan lima orang,yakni
ada aku, Mba Puri, Nita, Om Surya, dan Ustadz Dadi. Baiklah, biar aku
perkenalkan mereka satu persatu sambil mengenang wajah wajah mereka yak.
Dari mulai yang tertua, dan yang
menjadi ketua adalah Ahmad Dadi Arsani. Meskipun bapak dua anak ini sudah
lumayan berumur (Afwan..wkwkwkwk), namun beliau menjadi muda kembali setelah
berada di team thulab. Sebagai ketua team, beliau sangat bertanggung jawab, dan
memerankan peranya sebagai seorang boz. Hag hag hag, menyuruh nyuruh kami
bergerak, dan sekaligus suka memberi makan kami. Kesibukannya sebagai pemimpin
keluarga, dan pengajar di salah satu SMP negeri di Malinau, tidak mengurangi
semangatnya untuk mengurusi pembinanan umat. Luar biasa Tadz! Lanjutkan.
Rangking tertua yang kedua adalah
Surya Yuriza. Kami biasanya memanggilnya Surya. Pria yang lama menjomblo dan
akhirnya menikah di usia yang tidak muda lagi ini (Kwkwkwkkw) adalah seperti
kelelawar. Dilahirkan di ujung pulau sumatra, tumbuh mencari ilmu di tanah
jawa, dan bekerja di rantau Kalimantan. Mempunyai kesibukan sebagai seorang accountant di perusahaan sawit tidak
mencekik waktunya untuk terus menebarkan manfaat. (Heh, GR pastinya si Om ni).
Di dalam team Thulaby, dia adalah serba serbi. Karena terbatasnya orang, maka
segala hal yang tidak bisa dikerjakan oleh kami kaum perempuan, maka dia yang
harus mengerjakanya. Jika tidak ada pengisi kajian, maka dia lah yang harus dan
wajib mengisi. Dan dialah pula yang sangat loyal pada kami. Loyal waktu, dan
loyal harta. Kwkwkwkwkw.
Rangking tertua berikutnya adalah
Mba Puri. Perempuan kelahiran Bulungan ini lulus dari jurusan Kesehatan
Masyarakat Universitas Mulawarwan dengan predikat sangat memuaskan kedua
orangtuanya. Kwkwkw. Pernah mengazamkan dirinya untuk bekerja di RSUD Malinau,
dan akhirnya kesampaian juga cita citanya tersebut di tahun 2014 dengan menjadi
PNS disana. Cie cie, PNS. Di team Thulaby, dia adalah otak dari segala
kegiatan, pun juga dewan syariahnya. Ketika mengenalnya pertama kali, pastilah
orang akan pada takut dan segan denganya, karena dia tidak punya banyak bicara.
Heh, namun, dia tetap membawa sifat asli golongan darah AB, yang gokilnya ga
ketulungan. But, itu tadi kubilang dia pintar. Dia mampu membungkus kegokilan
itu dengan sangat elegance di hadapan
khayalak ramai.
Peringkat tertua keempat adalah
akuh. Ya akuh. Si penulis. Tak usahlah aku ceritakan. Langsung jump aja yak.
And, the youngest is Anita ta
ta ta ta. Aduuuh eeee....menyebut namanya saja aku udah tertawa guling guling
mengenang kegilaan dia. Gadis kelahiran jawa timur ini tingkahnya kayak cacing
kepanansan. Tidak kenal lelah. Bahkan, sepertinya dia tidak pernah kenal lelah
di tiap harinya. Hidupnya murni untuk umat. Kemampuan bertahan hidupnya luar
biasa, mengungkuli bunglon dan cicak. Di setiap forum forum, dia tidak pernah
absen dari bicara, ngomong dan cerita terus kerjaanya. Dijamin deh, kalau tidak
ada dia, maka forum itu tak rame. Bagaimana volume tertawanya dia? Owh owh,,dia
hampir menyaingi finalis DA 2, Danang, yang suaranya mencapi oktaf. Ketawanya
Anita khas, dan uniq. Aku selalu bangga dengan Anita. Dia adalah gadis luar
biasa yang melampiaskan kerinduan kepada ibu dan ayahnya dengan melakukan
kegiatan kegiatan yang bermanfaat! You’re
amazing girl!
The Happiest Moment: Syuro
Layaknya sebuah organisasi, maka kami sering
mengadakan syuro bulanan. Dan malam
itu, aku lupa malam keberapa syuro, adalah malam yang membahagiakan bersama
mereka. Aku masih ingat, tawa lepasku pertama kali di Malinau adalah ketika
malam itu, bersama mereka, Team Thulaby. Aku sepertinya tidak mau meninggalkan
Malinau.
Kami saling membully. Kami saling
bertukar pendapat merancang kegiatan menarik untuk anak anak. Kami makan
bersama. Lelah seharian bekerja, dan sakit hati karena sedikitnya orang yang
mau terlibat dalam kegiatan pun, tergantikan dengan kebersamaan itu, dalam
hangatnya dekapan ukhuwah. Kami bahagia dalam kebersamaan. (Hag hag, aku ajah mungkin).
The Great Agenda: Genderang 28
Anita selalu mengatakan hal itu,
genderang 28. Yah, aku sedikit ingat. Itu menjadi agenda andalan kami selama
kepengurusan waktu itu. Entah bagaimanapun,
kami harus selalu semangat di awal dan saat agenda karena kami percaya
bahwa semangat itu menular. Maka, waktu itu, acara kami bungkus dengan jalan
sehat bagi bagi doorprize untuk anak anak SMA anggota Al Kahfi. Dan,
masyaAllah, partisipanya banyak.
“Berlelah lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang”. Syair Imam Syafi’i tersebut terngiang ngiang di
telingaku setelah acara selesai. Ya, hari itu hari yang manis.
Team Thulaby, kalian adalah
pengganti kerabat dan kawan terbaik buatku disana. Kalian adalah orang orang yang kudoakan keberadaannya sebelum adanya pertemuan yang sebenarnya. Terimakasih. Sampai jumpa lagi di lain
kesempatan.
Gb 1. Ustadz Dadi
Gb 2. Om Surya
Gb 3. Nitag Ginak
Gb 4. Mba Puriih
Gb 5. Akuh
Gb 1. Ustadz Dadi
Gb 2. Om Surya
Gb 3. Nitag Ginak
Gb 4. Mba Puriih
Gb 5. Akuh
Be First to Post Comment !
Posting Komentar