Mendaftar PPPK Tahun Ini (30HBC2124)

Source: Pinterest

 

"Never tell your dream before you make it." 

(Hutomo Suryo Wasisto)

 

Dulu waktu kuliah, aku sering mempublish mimpi-mimpiku. Aku ceritakan tentang mimpi-mimpiku kepada orang-orang yang aku temui. Times flies. Namun sekarang aku cenderung untuk menyimpannya sendiri. Selain memang sudah tidak ada orang-orang dekat yang bisa dipercayai untuk mensupport mimpi,  lebih terpengaruh pada prinsip salah satu ilmuwan muda, Hutomo Suryo Wasisto, tentang prinsip hidupnya. Jangan pernah menceritakan mimpimu sebelum kamu berhasil meraihnya. Karena begini sih. Now itu, orang-orang yang dekat denganku secara fisik kebanyakan frekuensinya ga sama. Jadi bisa saja dan seringnya disalahmengertikan. 


Tapi kali ini, aku mau share disini. Aku hanya yakin bahwa mereka yang open my website adalah orang-orang yang menyukaiku dan menilaiku dengan positif. So, mimpi-mimpi yang aku punya pun pasti akan didoakan dengan doa yang baik-baik dari mereka. 😀


Apa mimpimu? 

So, tahun ini aku akan mendaftar PPPK geis. What's that? Singkatanya adalah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Aku mau mendaftar formasi guru. Dari persyaratan yang dicantumkan sih aku masuk kriteria untuk mendaftar. Yaitu yang mempunyai sertifikat pendidik, yang belum mengajar. 


Why?

Jadi itu aku punya kepikiran begini. Aku harus berubah tahun ini, terutama dalam segi pergaulan. Ingin sekali aku memperbaiki akhlakku geis. Emang sih akhir-akhir ini aku konsen banget dalam merubah perilakuku menjadi lebih berakhlak begitu. Ya kan seluruh universe pasti sudah tau kan ya, inti dari beragama adalah akhlak yang baik. Selama ini aku menjadi seorang muslim, tapi akhlakku amat jauh dari gimana seharusnya muslim itu bersikap. Kata Buya Hamka begini, "Pendidikan adalah pendidikan sopan santun yang baik sekali". Beliau juga menceritakan tentang Nabi Isa yang pada suatu ketika ditanyai seseorang tentang siapa yang mendidiknya, "Siapakah yang mendidik Tuan?". Nabi Isa pun menjawab "Tidak ada guru yang mendidikku. Cuma aku lihat kebodohan orang yang bodoh menambah cacat dirinya, lalu aku jauhilah kejahilan itu."


Aku berfikir ketika aku ingin berubah, aku harus mencari lingkungan yang baru. Dengan aku menjadi guru, aku akan berinteraksi dengan lebih banyak orang. Aku lebih dinamis. Selain itu, aku bisa memperluas kebermanfaatan perpustakaan mandiriku untuk digunakan oleh lebih banyak anak-anak. Lingkungan yang baru itu pun semoga tidak mengenali sebelumnya sehingga tidak ada asumsi-asumsi apapun tentang diriku. Dengan begitu, aku bisa merubah wajah baruku dengan lebih mudah. 


Bagaimana kamu akan meraih mimpimu itu?

Belajar. Tidak ada cara lain selain belajar kan. Tiket utamanya adalah aku harus bisa mengerjakan semua tahapan ujiannya. Aku harus buat jadwal agar bisa rutin belajar. Sehari 90 menit dengan teknik deep-work. 


Last but Not Least?

Selalu minta pertolongan sama Allah karena kalau aku hanya mengandalkan diriku sendiri, pasti aku akan berhenti di tengah jalan saja. Sia-sia karena tekad yang mudah melemah.

Be First to Post Comment !
Posting Komentar