Antara Cinta dan Komitment

Ahad,10 Januari 2015

Terhenyak saya terfikirkan antara dua hal ini,yakni cinta dan komitment. Hipotesis saya mungkin keduanya haruslah berjalan beriringan utk mewujudkan hubungan yang harmonis. Namun bisa juga salah satu dari keduanya adalah hal yang paling penting di dalam sebuah hubungan.

sebelumnya,marilah kita bersama menyamakan presepsi bahwa cinta disini bisa dalam konteks pertemanan,kekasih dan keluarga.

Saya akan mencoba membuat kesimpulanya melalui kisah hidup yang saya alami. Dulu,saya sempat mempunyai teman dekat,seorang laki laki bernama Muhtarom (nama samaran). Dia termasuk org dalam imaginasi saya yg saya doakan utk pertemuan denganya. Baru sekali bertemu,kami sudah merasa sangat cocok dan akrab sehingga kami memutuskan menjalin hubungan yang bernama "pacaran". Yah,kami salinh mencintai. Kami menyatakanya kepada satu sama lain,meskipun tidak kepada khalayak ramai. Waktu berlalu,cinta saya kepadanya semakin bertambah. Namun, tak tau pula denganya. Sampai pada akhirnya dia memutuskan utk menikah,namun tidak dengan saya. Dan, saya yakin sampai sekarang kita masih salinh menyayangi. Kami dl tidak ada komitment mungkin,sehingga hubungan kami berakhir begitu saja.

Kisah kedua. Saya mempunyai teman bernama Tessi. Sikap dia awal awalnya tidak saya sukai,malahan saya sempat berkali kali sakir hati denganya. Namun,meskipun demikian,saya sudah memutuskan utk menjadikan dia sebagai sahabat saya yang harus saya jaga keberadaanya. Dan,alhamdulilah bertambah hari,hubungan kami tambah akrab di tahun yang ke 7,5 ini.

Dari pengalaman saya diatas,saya menyimpulkan bahwa komitmentlah yang menjadi bekal awal dalam sebuah hubungan. Komitment bersama untuk saling menyayangi dan mengasihi.  Komitment antara dua belah pihak utk saling bertumbuh menjadi manusia yang lebih baik.

Be First to Post Comment !
Posting Komentar