Telat Tak Bermartabat

Saya memang sering telat berangkat ke kantor. Meskipun sudah berusaha buat kost, namun telat tetap saja saya lakukan.

Ada macam-macam alasanya.
Pernah saya sakit perut berkali-kali, bolak-balik ke toilet hingga jam sudah menunjukkan pukul 07.15 (Kantor masuk pukul 07.30).
Pernah saya manasin motor sambil ngobrol sama ibuk-ibuk tetangga hingga tak sadar waktu sudah menunjukkan pukul 07.20.
Pernah saya gonta-ganti baju agar terlihat serasi, hingga waktu menunjukkan pukul 07.17.

Dan pagi ini, saya sebenarnya sudah siap dari jam 06.35. Saya sudah pakai seragam lengkap. Sudah pakai kaos kaki. Tinggal ngeluarin motor saja dan pake sepatu. Saya isi waktu dengan membaca buku. Tidak terasa ngantuk berat melanda. Kepala saya teklak-tekluk. Saya hanya sandarkan badan saya ke dinding saja. Tidak mau ke kasur sebab itu akan berakibat fatal. Namun entah kenapa, seiring dengan ngantuk yang sudah tak tertahankan, akhirnya saya nyerah juga sama kasur. "Bentar aja kok", bisik saya dalam hati.

Dooooooooarrrrrrrr. Pukul 07.28. Saya bangun.
Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaak!
What did I do?
Ya Allah.

Well, saya langsung cepat-cepat meraih tas dan memakai sepatu. Motor tanpa dipanasi langsung saya pake jalan. Muka masih muka bantal tanpa pake waterspray terlebih dahulu. Di perjalanan, saya hanya bisa geleng-geleng kepala sambil berkata "Ini telat yang tak bermartabat".

Solo, 1 Februari 2018

Percakapan Gerhana


Super Blue Blood Moon via Newsweek
Dikabarkan bahwa tanggal 31 Januari 2018 akan terjadi suatu fenomena langka di muka bumi ini. NASA mengumumkan bahwa akan terjadi Super Blue Blood Moon yang hanya terjadi 100 tahun sekali. Pada peristiwa ini,  matahari bulan bumi berada pada satu baris dan bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi. Dalam Islam sendiri, Allah perintahkan kepada umat yang beriman untuk melaksanakan sholat gerhana.

Brrrrr. Saya merinding mendengar berita itu. Takut. Peristiwa alam yang Allah Maha Kuasa saja yang mampu memperlihatkan kepada manusia. Itu baru gerhana, peristiwa jagat raya yang mempesona. Bagaimana dengan kiamat? Ketika gunung berterbangan? Ketika bumi meledak dan matahari turun hingga jaraknya beberapa cm saja dengan kepala manusia?


Heh, tak kuat menahan ketakutan. Akhirnya saya mengirim pesan WA kepada teman saya.

Me = Gue deg deg an nyambut gerhana nanti malam. 😩
Her = Wei?
Me = Entahlah.  Takut aja.
Her = Lebai amat lo ini.
Me = Tau ga,  gue kan puasa hari ini. Gue tadi berdoa khusyuk supaya sore ini hujan dan nanti malam mendung. Biar gerhananya ga keliatan.
Her = What?  Kok lo segitunya.
Me = Iya. Karena gw takut.
Her = Apa sih yang lo takutin?
Me = Gw takut nangis berderai-derai.
Her = What???
Me = Iya. Lo inget ga gerhana matahari cincin tanggal 1 September 2016 lalu?
Her = Yang waktu pagi pagi jam 6 pas kita ngantor?
Me = Yup. Bener. Nah, pas jam segitu kan gw ada di perjalanan menuju tempat kerja. Arah gw ke timur. Matahari terbit dari timur. Pas lagi berhenti di lampu merah, pas gerhananya mulai. Beuuuuh.. Air mata gw meruncah ruah. Gw nangis sambil menggigil. Gw ga kuat menahan haru akan kekuasaanNya.
Her = Gitu amat ya?
Me = Ya begitulah. Gw takut sama Dia.

"Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini (dalam permulaan hadist diceritakan: waktu itu Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam sedang melihat bulan yang sedang purnama). Kalian tidak berdesak-desakkan melihatNya. Oleh karena itu, jika kalian mampu, untuk tidak mengabaikan shalat sebelum terbit matahari (Subuh) dan shalat sebelum terbenam matahari (Ashar), maka kerjakanlah."
(H.R Bukhari)

"Ketahuilah, sesungguhnya kalian akan dihadapkan kepada Rabb kalian, maka kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini".
(HR. Muslim)


Solo, 1 Februari 2018

Karena Aku Butuh DicintaiNya


A = Lo kan ga sahur, ngapain puasa?  Emang puasa apa sih?
B = Hehe. Puasa Ayamul Bidh.
A = Jadi lemes gitu lo.
B = Kelihatan ya?  Padahal gw dah berusaha buat ga kelihatan lemes lho.
A = Ya iyalah keliatan. Lagian ngapain sih lo bela-belain puasa sunnah?  Kalau ternyata londisi perut lo ga kuat.
B = I just feel blind.
A = Maksudnya?
B = Ya.  Gw bingung sama hidup ini.  Gw bingung mau ngapain. Gw bingung mau jalan ke arah mana.
A = Then?
B = Yah. Dan gw akhirnya percaya sama satu hadist.
A = What is the hadist?
B = Allah Ta’ala berfirman: Barangsiapa memerangi wali (kekasih)-Ku, maka Aku akan memeranginya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Kucintai. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Bukhari no. 2506)

Solo, 31 Januari 2018

Kekuatan Cinta

Saya punya pengalaman jatuh cinta. Eaaa.
Cinta monyet sih. Entah apa nyebutnya, tapi perasaan itu adalah perasaaan tertarik dengan lawan jenis. Kata banyak orang sih itu perasaan cinta, meskipun cuma cinta monyet.

Tentu, perasaan ingin mengungkapkan kepada si doi ada. Tentu, perasaan ingin memilikinya juga ada. Namun, kebanyakan orang, termasuk saya memilih untuk memendamnya. Untuk kebaikan diri sendiri, agar tidak malu kalau cinta itu ternyata cinta yang bertepuk sebelah tangan. Uhuk-uhuk.

Nah, karena cinta itu adalah kata kerja, maka ada-ada cara saya untuk menyalurkan. Nah, tak ceritain ya. Hehe, saya nganggepnya sebagai dinamika hidup saja. Bersyukur aja masih diberikan perasaan tertarik sama lawan jenis.

Pertama, saya pernah tertarik dengan anak pemilik kos saya. Saya sih memendamnya. Berusaha serapi mungkin untuk tidak memperlihatkanya. Nah, penyaluran perasaan saya itu seperti ini. Saya jaga betul itu properti kos. Saya bersihin kamar mandinya. Saya kosek itu wastafel. Saya lap itu dapurnya. Dinding kamar kos saya jaga agar tidak kotor. Semata-mata agar kostnya si doi tetap terawat. Tsaaaah. Parah banget kan? I know that. Hehehe. Geli kalau ingetnya.

Kedua, saya pernah tu suka sama seseorang. Temenya temen. Ini makin parah. Ga pernah ketemu. Ketemu cuma tiga kali seumur hidup. Beuh, namun tiap selesai solat, doa saya khusyuk sekali mendoakanya. Kebaikannya, kesuksesanya, kebahagiaanya, keberuntunganya, dan kesehatanya. All out. Ngeri. Hihihi.

Then, over those experience, saya kemudian berfikir tentang kekuatan cinta. Ternyata cinta punya kekuatan luar biasa ya. Jika cinta itu mencintai sesuatu yang baik, alangkah hebatnya dia akan melahirkan banyak kebaikan-kebaikan yang bermanfaat untuk sekitar.


Solo, 17 Januari 2017

Seni Mengatasi Masalah

Masalah adalah sebuah keniscayaan. Setiap orang yang hidup pasti punya masalah. Kalau tidak punya masalah berarti tidak ada kehidupan.

Masalah didatangkan agar kita umat manusia bisa bertumbuh menjadi orang yang lebih baik lagi dari hari ke hari. Dari masalah, kita akan belajar suatu pelajaran. Dari masalah, kita akan menemukan satu hal baru dalam kehidupan.

So, jangan galau jika punya masalah.

Say Alhamdulilah. Accept. Terima sajalah dulu ketika masalah tersebut menghampiri. Jangan menolak ataupun mengeluh. Ya, bersyukurlah ketika masalah tersebut datang.

Then, tetaplah tenang. Ngapain juga perlu gusar. Berkatalah pada diri bahwa "It's ok. It's part of life. Masalah itu biasa". Ketenangan adalah sikap awal terbaik ketika masalah datang. Dengan hati tenang, fikiran akan ikut tenang dan solusi-solusi masalah pun akan lebih mudah untuk dicari.

Terakhir, masalah itu jangan melulu difikirkan. Namun, segeralah diselesaikan. Jangan terkukung dengan kesedihan dan keterpurukan masalah. Bergeraklah dan cari bantuan orang disekitar untuk membantu mengatasi masalahmu.





Nasmoco Emergency Assistance (Klaten Branch)


Setelah seharian berjalan mengitari Gembira Loka Zoo untuk menyenangkan ponakan, dan kaki sudah mulai gempor, pulangnya saya mampir untuk makan di sebuah warung makan. Yah, karena setelah berpergian itu paling enak ya makan yang berkuah, panas, dan pedas. Opsinya adalah soto, bakso, sop, atau mie ayam. Maka, saya memilih untuk mampir makan di warung Mie Ayam Bakso Idola di Klaten. Disana tempatnya enak dan saya bisa menslonjorkan kaki. Cuhui banget kan!

Mobil saya parkir dengan rapi di depan warung persis.

Setelah menikmati lezatnya Bakso Idola, saya menuju ke parkiran untuk segera pulang karena waktu sudah mulai malam dan saya pribadi sudah sangat lelah (halah lelah. hahaha). Sesampainya di mobil, saya menstrarternya. Glek. Mesinya ga bisa nyala. Layarnya menyala dan kamera belakang aktif. Glek. Kenapa di R. Padahal transmisinya saya pasang masih di P. Saya matiin lagi. Dan saya nyalakan lagi. Glek. Ga mau nyala juga. Saya matiin. Saya nyalakan lagi dan berusaha merubah-rubah transmisi dari P, R, N, D2, sampai D4. Sama. Hasilnya ga bisa nyala.

Glek. Keriangat saya sudah mulai bercucuran.

I need help. Saya mencoba telp saudara saya yang seorang mechanic mobil. Saya jelaskan kerusakan yang saya alami. Glek. Beliau tidak banyak tau tentang mobil matic. Saya coba telp bapak saya. Glek. Bapak saya juga tidak tau menau tentang hal itu.

Saya diam sebentar. Exhale. Inhale. Alhamdulilah. Dan say istighfar banyak-banyak afterward.

Saya mulai mencoba menstarter lagi. Berharap ada keajaiban yang muncul. Glek. Lagi-lagi ga bisa.

Cling. Tiba-tiba terfikir akan Nasmoco dan mobil dereknya. Yah, tiba-tiba fikiran saya sudah melayang jauh bahwa mobil saya akan mengalami penderekan seperti yang saya lihat di jalan-jalan.

Setelah berbincang lama dengan mas Nasmoco (ciee, mas Nasmoco), saya mulai tambah pusing karena dijelaskan tentang kemungkinan kerusakan yang terjadi (dan tentunya duit yang harus dikeluarkan. Hua hua hua hua). Namun, setelah sepanjang itu mengobrol, ternyata pihak Nasmoco Solo tidak bisa menjangkau untuk membantu saya yang posisinya berada di Klaten. And he recommended me to call Nasmoco Klaten (yang saya baru tau ternyata sudah ada layanan  24 jamnya).

Saya pun langsung menelpon Nasmoco Klaten bagian mechanic yang nomor hapennya adalah 085880554000. Namun, sebelumnya saya menelpon CS Nasmoco Klaten dengan nomor 0272-3359595.

Saya menjelaskan kronologis kerusakan yang terjadi. Masnya berulang kali mengatakan "ooo..ya ya". Baik, itu mengindikasikan bahwa Masnya paham kerusakanya. Masnya meminta saya menunggu sebentar untuk dicarikan mekanik yang expert dibidangnya dan meminta saya untuk sabar menunggu.

Belum ada satu jam, sebuah mobil innova bercorak merah putih yang bertuliskan Nasmoco Emergency Asssiatance datang. Aaah, lega rasanya.

Dua orang mekanik langsung sigap memperbaiaki mobil saya. Tidak sampai satu jam, mobil saya sudah bisa menyala. Alhamdulilah.

Saya merasa sangat terbantu dengan Nasmoco Emergency Asssistan. Pelayananya cepat dan ramah. Pekerja-pekerjanya sangat ahli di bidangnya. Tidak rugi memilih Nasmoco sebagai dokter untuk mobil saya.

Klaten, 1 Januari 2018.

Kebon's Argo Jogja (Tempat Jual Bibit Tanaman)

Kakak saya yang tinggal di Jogja, Mbak Uli, sangat menyukai bertanam. Liburan kali ini, dia menggunakan waktu libur sekolah untuk membuat kebun buah di lahan samping rumahnya.

Karena lahanya awalnya tidak terurus, langkah pertamanya adalah Mbak Uli mengolah tanahnya dulu. Mbak Uli menyuruh tetangganya untuk mencangkul dan mencabuti rumput. Mbak Uli juga membuat aliran sungai kecil di sekitar lahan untuk pengairan tanaman buahnya nanti.

Ketika saya disana, Mbak Uli mengajak saya untuk membeli bibit tanaman buah. Mbak Uli mengajak saya ke tempat penjualan bibit buah yang amat terkenal di Jogja. Tempat ini menjual banyak ragam bibit tanaman. Tidak hanya buah, namun juga tanaman hias juga dijualnya. Tempat ini banyak dikunjungi oleh pembeli. Ditempat ini pula, banyak instasi pemerintah yang memesan beribu-ribu bibit pohon untuk ditanam. 

Nama tempatnya adalah Kebon's Argo Jogja Mitra Tani. Spesial menjual bibit tanaman. Terletak di Jl. Godean. Jam operasional buka adalah dari jam 07.00 - 17.00. Cp yang bisa dihubungi untuk bertanya-tanya adalah 081578056085. 



Mbak Uli suka berbelanja bibit disini karena hasilnya tidak mengecewakan. Semua tanaman yang dibeli disini tumbuh subur dengan perawatan yang baik. Bisa dibilang, kualitas bibitnya baik. Selain kualitas bibit yang baik, harga yang dipatok pun tidak begitu mahal. Mbak Uli memberi 3 buah bibit jeruk, dan 2 buah bibit belimbing hanya merogoh kocek Rp. 115.000. Murah bukan?


Nah, jika kamu suka bertanam, tidak ada salahnya mencoba untuk berkunjung ke Kebon's Argo Jogja.