Jangan Jadi Abu-Abu

Beberapa waktu yang lalu, saya dikabari ada tetangga yang meninggal. Saya tidak begitu kenal dengan beliau. Kalau ketemu hanya menyapa saja tanpa pernah mengobrol.

Kematian beliau mengagetkan semua orang. Tidak sakit dan tidak ada tanda-tanda akan meninggal. Pukul 08.00 berangkat kerja dan pukul 10.00 meninggal. Penyebabnya? Kecelakaan kerja. Jatuh dari ketinggian 5 meter. Innalilahi wa inna ilahi raji'un. 

Saya dikabari itu langsung berniat pulang. Meskipun tidak kenal akrab, namun beliau adalah muslim. Saya selalu semangat takziyah karena setiap takziyah saya teringat sebuah percakapan antara Nabi Muhammad dan Abu Bakar ash Sidiq.
"Siapa yang hari ini berpuasa?". Abu Bakar menjawab "Saya".
"Siapa yang hari ini mengantar jenazah?". Abu Bakar menjawab "Saya".
"Siapa yang hari ini memberi makan fakir miskin?". Abu Bakar menjawab "Saya".
"Siapa yang hari ini membesuk orang sakit?". Abu Bakar menjawab "Saya".
Rasulullah Shalallallahu Wasalam kemudian bersabda "Tidakkah semua ini dilakukan seseorang kecuali mereka akan masuk surga".

Saya pun takziyah malam-malam. Alhamdulilah pemakamannya malam. Kalau siang, sudah dipastikan saya tidak bisa takziyah dan ikut prosesi pemakaman.

MasyaAllah. Saya takjub dengan pemakaman beliau. Banyak sekali orang takziyah. Penuh. Ga berhenti tamu yang datang dari kabar duka terdengar hingga beliau dikuburkan. Saat itu saya baru tahu kalau beliau adalah jamaah LDII. Beliau memang totalitas dalam keLDIIanya. Memang beliau tidak begitu aktif di kampung kami, namun mungkin beliau sangat aktif di jamaah beliau.

MasyaAllah. Sekali lagi, saya takjub tidak terkira dengan banyaknya teman-teman beliau yang datang takziyah. Mereka datang, mensolatkan, dan mendoakan almarhum.

Pemandangan elok yang terlihat malam itu menampar saya. Nanti, ketika saya meninggal, akankah ada yang melayat? Akankah banyak yang mendoakan dan mensolatkan saya serta memintakan ampun saya? Apakah saat ini banyak orang yang mencintai dan mengenal saya?

Saya mengingat aktivitas yang saya lakukan setiap harinya. Saya tidak aktif di kampung. Saya tidak aktif di tempat kerja. Di beberapa komunitas, saya hanya setengah-setengah. Saya merasa saya belum bold, belum terdefine dengan jelas who I am, dan belum terlihat taringnya.  Saya sungguh biasa-biasa saja. 

Lalu, akankah banyak orang yang akan mendoakan saya ketika nafas ini sudah berhenti?

Solo, 28 Maret 2019
19.11

*Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tantangan 30 Hari Bercerita Hari Ke-22 Rumlit IP Solo Raya

Pas Butuh Pas Ada

25 Februari 2019


Foto 1. Menunggu Kepastian
Alhamdulilah puji syukur waktu itu. Hati saya melambung. Rasanya perih pekerjaan yang sudah dilakukan sebelumnya terbayar sudah. Bonus proyek yang sudah dilakukan cair. Seketika, saya langsung memploting rejeki yang sudah Allah berikan. Untuk keperluan A, B, dan C yang mana ketiga keperluan itu tidak urgent sifatnya. At least, saya ingin meniru teori-teori mengelola penghasilan yang sudah banyak dibaca di internet. "Saya ingin berinvestasi", gumam saya dalam hati. Yeah, maka saya membulatkan tekad tersebut kuat-kuat. Rasanya waktu itu hidup itu ringan dan tidak ada tantangan. 

4 Maret 2019


Foto 2. Bengkel Nasmoco Klaten

Karena dapat bonus proyek, maka saya dan rekan-rekan kerja merencanakan untuk liburan ke luar kota. Rencananya liburan akan dilaksanakan tanggal 17 Maret 2019. Keputusan rapat memutuskan untuk menggunakan dua mobil, dan salah satu mobilnya adalah punya saya. Maka dari itu, Senin pagi 4 Maret 2019 saya putuskan untuk service mobil di Nasmoco Klaten. Service rutin itu seperti medical check up. Mengecek segala kondisi mesin dan semua bagian mobil. Saya service karena akan berpergian jauh, jadi memastikan saja kalau kondisi mobil baik-baik saja. Mobil saya tinggal, dan kemudian saya berangkat kerja. Sekitar pukul 10.00, saya mendapat telpon dari Pak Adhy, SA (Service Advisor) mobil saya. Beliau menangkap ada yang aneh dengan mobil saya. Dan setelah dicek, ternyata ada beberapa bagian mesin yang rusak parah. Beberapa diantaranya adalah Water Pump, V Belt, Pipe, Water By Pass, Silg Galon, Sealer Toyota, Puley S/A crankshaf, Seal pulley crank inn, Iddler pulley,  dan Pulley A/S idle. Itu baru yang diganti, belum jasa perbaikannya. Aaaaaaaak....otot saya lemes pas lihat grand totalnya. Kayak mimpi. "Serius ini?", pekik saya dalam hati. Tidak pernah diduga.
Foto 3. V Belt and Water Pump


"Mbak, itu belum di diskon. Kalau didiskon, maka totalnya ini.", pesan Pak Adhy di WA beserta gambar slip total setelah diskon.
Angkanya masih tinggi. Dan saya mendadak panas dingin. Kemudian saya mencoba untuk diam sejenak, dan berfikir. Saya berfikir akan membawa mobil itu pulang dan mencari bengkel bisasa di pinggir jalan untuk bisa mengganti. Sebelumnya saya survey dulu harga spare part di bengkel biasa, dan hasilnya juga sama aja. Spare partnya sudah tinggi harganya. Plus, Pak Adhy mengabarkan kalau beliau tidak berani melepas mobilnya, sebab akan sangat fatal untuk dikendarai. Hmmmm, and you know what, from long time ago I put my deep trust in Nasmoco. Meskipun mahal, namun Nasmoco itu selalu memberikan yang terbaik untuk pelanggannya. 
Akhirnya, Pak Adhy meminta saya untuk datang ke dealer untuk berdiskusi lebih lanjut. Saya pun ijin pulang kantor agak siang. Alhamdulilah ijin didapatkan. Sampai sana Pak Adhy sedang melayani pelanggan lain. Saya memanfaatkan waktu untuk sholat asar terlebih dahulu. Dalam sholat, saya meminta petunjuk dari Allah. "Ya Allah, Engkau tahu berapa saldo rekening saya, dan untuk perbaikan mobil, saya hanya sanggup nominal -sekian- ya Allah", rengek saya sama Allah. 
Foto 4. Ruangan Solat Nasmoco Klaten

Solat selesai, dan saya menuju meja Pak Adhy. Pak Adhy tersenyum melihat saya yang tampak rada kaget. Lalu, Pak Adhy mengajak saja ke bengkel untuk menunjukkan kerusakan yang ada. Beliau sampai berbusa, saya pun ga donk sama sekali tentang mesin. Yang saya fikirkan waktu itu hanyalah nominal uang. Hahahhaa. 
Akhirnya, negosiasi harga pun tiba. Saya terus menekan Pak Adhy agar memberikan tambahan diskon. Namun, tidak bisa. Akhirnya saya meminta untuk mengurangi spare part yang tidak sangat-sangat urgent untuk diganti. Alhamdulilah, tiga spare part yang harganya paling rendah pun bisa dinego untuk tidak diganti. Lalu, Pak Adhy menghitung lagi totalnya. Daaaaaaan masyaaaAllah, pas banget dengan nominal yang saya doakan pas sholat ashar. Meskipun rekening saya merosot dan impian investasi kandas, saya tetap bersyukur karena Allah sudah mencukupkan semua biaya tanpa hutang. Untuk menghibur diri, saya berucap, "Mobil itu seperti kuda pas jaman Rasulullah. Mobil adalah kendaraan untuk mengantarkanmu kepada aktivitas ketaatan". 
Mobilnya pun sehat kembali dan liburan dibatalkan karena dua hari sebelum pergi, ada keluarga anggota yang meninggal

25 Maret 2019

Alhamdulilah gajian lagi. Karena peristiwa 4 Maret yang lalu, maka automatically saya harus hidup super ngirit dan mengerem segala keinginan. Alhamdulilah, Allah cukupkan semuanya. Gajian kali itu juga tidak seperti biasanya, karena awal tahun, biasalah ada bonus dan kenaikan gaji. Jadi, gaji yang diterima tidak hanya gaji pokok saja, ada tambahan sedikit. Saya menerimanya dengan suka cita tentunya. Terus saya mengucap syukur kepada Allah dan berdoa "Ya Allah, berikanlah keberkahan pada harta yang Kau titipkan ini". 

28 Maret 2019

Saya mempunyai feeling untuk men-service motor saya karena rasanya sudah tidak enak dan rasa-rasanya juga sudah lama tidak di service. Saya memilih dealer Kurnia Kasih Purwosari untuk service sebab disana yang paling dekat dengan kantor saya. "Apapun yang terjadi, saya siap insyaAllah. Tapi sepertinya sih juga tidak terjadi apa-apa. Cuma akan service seperti biasa", gumam saya dalam hati. Seperti biasa, saya tinggal itu motor disana, dan saya melanjutkan untuk bekerja.
Jam 09.30 ada telpon dari Kurnia Kasih. Saya menyiapkan mental untuk menerima apapun faktanya. Saya mengangkat telponnya. 
"Selamat pagi Buk. Ini saya ingin memberitahukan bahwa ada beberapa spare part yang mesti diganti", ucap masnya. Saya menarik nafas panjang.
"Lampu depan mati, busi, V belt, oli, dan biaya service rutin", ucap masnya.
"Oh ya, berapa mas totalnya?", tanya saya.
"Sekian sekian sekian Bu", ucap masnya. 
Saya lebih tenang mendengar nominal yang diucapkan masnya. Bukan karena lebih sedikit, karena ya, Alhamdulilah, motor itu pas butuh, Alhamdulilah Allah pas kasih rejeki.
Sekali lagi saya mencoba untuk menghibur diri, "Ya Allah semoga biaya perawatan ini berkah. InsyaAllah saya akan selalu menggunakan motor tersebut dalam jalan ketaatan kepadaMu".


Solo, 29 Maret 2019
16.41

*Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tantangan 30 Hari Bercerita Hari Ke-21 Rumlit IIP Soloraya.


Jika Kamu Merasa Tidak Punya Teman

Apakah pernah merasa tidak punya teman? Saya pernah. Berkali-kali. Dan itu adalah keadaan yang menyedihkan dalam hidup. Tidak mempunyai teman berarti tidak ada tempat untuk bercerita dan bertukar pendapat. Tidak mempunyai teman berarti kita tidak punya dukungan untuk setiap ide atau usaha yang akan kita lakukan. Dan, tidak mempunyai teman berarti kehilangan kekuatan. Kita sendiri tidak pernah menjadi kuat. Kita berjuang sendiri adalah kelemahan. 

Si teman A, B, C sudah sibuk dengan keluarga kecilnya masing-masing. Si teman D sibuk liburan keluar negeri. Literary and technically saya merasa tidak punya teman disaat-saat krisis jiwa yang sedang melanda. Lalu, jika hal demikian yang terjadi, usaha apa yang seharusnya kita lakukan?

 

Berdoa

Sebagai seorang muslim, maka yang perlu didahulukan sebelum melakukan atau mendapatkan sesuatu hal adalah berdoa. Kita mendapatkan rejeki, langsung berdoa. Kita sedang merasa butuh sesuatu, langsung doa. Kita sedih ga punya teman, maka berdoalah terlebih dahulu. Tidak perlu update status yang didahulukan. Namun, minta sama Allah agar hati ditenangkan dan dicukupkan. Baru setelah berdoa, bolehlah update status. 
Pernah saya merasa benar-benar sedih tidak punya teman. Pengen rasanya ngobrol dengan seseorang dari hati ke hati. Lalu saya berdoa. Alhamdulilah, seketika itu juga Allah hadirkan seseorang menghubungi saya dan finally kita curhatan dari hati ke hati. Dan tentunya, saya tidak lupa mengatakan kepadanya how blessed I am karena sudah memilih saya untuk dihubungi.

 

Lakukan Hal yang Menyenangkan

 

Foto 2: Happiness is 120km/hours'driving.

Terkadang,  Allah tidak menghilangkan rasa kesepian kita begitu saja. Terkadang kita butuh usaha agar rasa itu hilang. Jika hal itu terjadi, maka kalian bisa memikirkan untuk melakukan hal-hal yang bisa menghalau rasa sepimu. Bisa dengan memonton drakor. Bisa dengan membaca buku kesukaan. Bisa dengan melakukan olahraga, berenang dan senam mungkin. Bisa dengan menulis ataupun berkeliling kota kalian. Atau bisa juga memasak menu kesukaan atau yang belum pernah dicoba. Mungkin saja Allah hadirkan rasa kesepian dan kesendirian itu agar kita memanfaatkan waktu kita untuk eksplore sesuatu yang belum pernah kita lakukan sendirian. Tetap selalu bersyukur apapun keadaanya. 

 

Jangan Malu untuk Memulai


Foto 3: Sepupu and Me Berkunjung ke Rumah Saudara di Gunung Pati
Terkadang orang lain tidak tahu kalau kita sedang butuh teman. Ya karena kita diam. Cobalah dan beranilah untuk mengutarakan kepada orang disekitarmu tentang apa yang kamu rasakan. Jika teman bukan jadi opsi, cobalah untuk memberi tahu kepada keluargamu tentang kondisimu. Bilang kepada mereka kalau kamu sedang dirundung kesedihan dan sedang tidak ingin sendiri. Yakinlah bahwa mereka pasti mengerti kamu. Saya pernah mempraktikkanya. Ketika sudah tidak tahu harus bagaimana lagi, akhirnya saya beranikan diri untuk menghubungi keluarga. Dimulai dengan mengatakan kepada Ibu saya. Kemudian ke Bapak. Akhirya mereka rela untuk mengkosongkan agenda untuk berlibur bersama. Bahkan tidak hanya itu saja, saudara, ponakan, dan sepupu juga ikut untuk berbahagia bersama. 
Jadi, jika kondisimu sudah benar-benar merasa kesepian, janganlah enggan untuk mengatakannya kepada orang di sekitar kalian ya. 


*Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tantangan 30 Hari Bercerita Hari ke-19 Rumlit IP Solo Raya

Ada yang Mau Pergi Umroh? Yuk Cek Apa Saja yang Perlu di Persiapkan


Foto 1. Serambi Masjid Madinah di Sore Hari
Ketika jam istirahat (rolasan kata orang Jawa), saya biasanya menghabiskan waktu di ruangan khusus di kantor untuk tidur. Siang itu, ketika bangun tidur, saya mendengar ada rekan kerja mengakatan "Ibuk Sulis mau umroh". Ibuk Sulis adalah perawat di klinik tempat saya bekerja. Saya kenal beliau tapi tidak terlalu dekat. Saya juga menyimpan nomor handphone beliau. Selama di kantor hanya saling sapa ketika berjumpa saja. Tidak lebih. Padahal kalau ada hubungan lebih juga gak apa-apa sih.

Bangun tidur saya langsung sadar karena mendengar berita itu. Tanpa fikir panjang, saya mengirimkan pesan WA kepada beliau menanyakan kebenaran berita. Seketika air mata saya langsung meleleh ketika beliau mengatakan lusa akan berangkat (23 Februari 2019). Tanpa pikir panjang, saya langsung lari ke klinik yang letaknya di lantai 1 untuk bertemu Ibuk Sulis. Bertemu Ibuk Sulis, saya langsung memeluknya dan menangis. "Ibuuuk...saya mau lagi buat umrah. Saya pengen umrah lagi". Entah mengapa, hari itu saya benar-benar rindu sekali dengan tanah haram. Padahal baru Januari 2019, tepatnya tanggal 19, saya melaksanakan umrah. Mungkin begitu kali ya, mereka yang sudah pernah menginjakkan kaki ke tanah haram, pasti selalu rindu untuk kembali kesana.

Sampai saat ini, saya masih rindu dan ingin sekali kembali kesana. Nah, untuk mengobati rindu itu, saya ingin mencoba berbagi sedikit tentang hal apa yang perlu dipersiapkan ketika akan melaksanakan ibadah umrah. 

1. Ilmu
Ilmu mendahului amal, ya kaaaan? Ilmu yang paling penting adalah tentunya tentang keutamaan umrah, tata-cara umrah, hikmah umrah, dan tentu saja sirah atau sejarah tentang nabi. Karena tempat-tempat yang kita kunjungi disana semuanya adalah jejak-jejak nabi kita yang mulia. Jujur, saya kurang sekali persiapan ilmu ini. Sebab hanya satu bulan saya merencanakan umrah dan kemudian berangkat. Sungguh, jika ilmu itu kita kuasai, insyaAllah perjalanan kita jauh lebih bermakna.

2. Uang
Haha...yang ini pasti lah ya. Kita perlu persiapkan uang untuk mendaftar di bironya (untuk yang pakai biro), paspor, untuk suntik minginitis, uang saku, oleh-oleh, dan beberapa perlengkapan selama umrah. Hmmm, untuk harga umrah di daerah Solo atau Jogja, jika ingin perjalanan umrah nyaman, maka harga berkisar 25-26jt (tahun 2019). Mungkin ada yang menawarkan di harga 22jt, namun ternyata setelah dicek, letak hotelnya jauhnya hampir 1km. Ada harga ada kualitas. 

3. Memilih Biro Umrah yang Pas di Hati
Nah, ini menjadi penting. Karena kelancaran ibadah umrah kita juga tergantung dengan biro yang kita pilih. Pertama, pastikan biro umrahnya terlisensi. Catet nomor ijin bironya dan kemudian cek di sini. Lalu, lihat review bagaimana pelayanan biro tersebut. Ini bisa dari web, media sosial, ataupun kerabat atau kenalan kita langsung. Cek juga fasilitas yang diberikan oleh biro tersebut. Harga segitu sudah dapat apa saja. Hotelnya namanya apa disana dan berapa jarak dari Masjid Nabawi dan Ka'bah. Menurut saya, hotel yang dekat membuat ibadah kita semakin efektif dan efisien karena kita tidak perlu banyak menghabiskan waktu di jalan. Kemudian, kenali tour leader dan muttawifnya. Kalau perlu, tanyakan profile mereka. Oh ya, tour leader adalah mereka yang bertugas membimbing kita selama perjalanan dari Indonesia sampai tanah haram. Sedangkan muttawif adalah mereka yang membimbing ibadah kita selama di Madinah dan Mekkah. 

4. Cek Kesehatan
 
Foto 2. Obat Penunda Haid
Bagi yang mempunyai riwayat penyakit, konsultasikan perjalanan umrah kepada dokter kita. Mintalah obat jika diperlukan.  Nah ini yang penting. Bagi perempuan yang masih subur, konsultasikan jadwal haid kita. Mintalah pil penunda haid atau suntik haid serta tips agar pil atau suntikan itu manjur. Masalahnya ada yang sudah minum pil penunda haid, namun qadarullah sampai sana haid juga. Setelah ditelusuri, ternyata ada satu hari dimana dia tidak minum itu obat. Dan ternyata, minum pil haid itu tidak bisa bolong. Harus setiap hari. Jika satu hari saja lupa minum, maka siklusnya akan kacau. So, be prepared and be knowledgeable!

5. Minta Banyak Nasihat
Ketika umrah pertama kali, maka tanyakanlah banyak hal kepada mereka yang sudah berpengalaman. Mintalah nasihat tentang apa saja yang perlu dilakukan dan perlu dipersiapkan sebelum dan ketika disana. 

6. Minta Maaf dan Mohon Doa Restu
Perjalanan itu menyenangkan jika hati kita plong dan sudah tidak meninggalkan ganjalan di rumah atau di lingkungan kita. Dengan begitu kita akan bisa fokus untuk beribadah selama disana. Maka dari itu, minta maaflah kepada keluarga, kerabat, atau tetangga sebelum melakukan perjalanan umrah. Sekalian juga mintalah doa dan restu agar perjalanan lancar dan diberikan kemudahan. 

7. Peralatan dan Perlengkapan Selama Umrah
Biasanya dari biro kita akan mendapatkan satu koper, satu tas kabin, satu tas pinggang, satu tas untuk sandal, mukena, baju seragam, dan kain ihram. Kita tinggal mempersipakan baju selama disana, sandal jepit, jaket, alat mandi, alat kosmetik, obat-obatan, kaca mata, hanphone, charger, headset, dll. Buatlah cheklist barang yang akan dibawa dan tandailah barang yang sudah ada. Tidak usah membawa banyak baju dan makanan. Sebab disana kita bisa mencuci dan di hotel sudah banyak makanan tersedia. Selain itu, nanti kopernya bisa untuk tempat oleh-oleh ketika pulang. Jadi, ketika berangkat jangan penuhi tas kita dengan banyak barang dari rumah.

8. Buat List Doa
Foto 3. Buku List Doa
Demi Allah, tanah haram adalah tempat paling baik di dunia ini untuk memanjatkan doa. InsyaAllah, disana, semua doa akan diijabah olehNya (asal doanya baik). Nah, kesempatan langka ini jangan pernah disia-siakan. Buatlah proposal doa kepada Allah. Catat semua yang kalian inginkan untuk tahun ini atau untuk ke depan. Doakan semua keluarga, tetangga, dan sahabat-sahabat kalian. Biar ga lupa, karena nanti disana suasananya sungguh akan beda, maka catatlah semua doa-doa itu jauh hari sebelum berangkat umroh.

9. Doa yang Banyak
Senjata seorang muslim adalah doa. Mintalah banyak-banyak untuk diluruskan niat ibadah kita. Mintalah banyak-banyak untuk kelancaran dan kemudahan selama disana. Mintalah banyak-banyak agar senantiasa dipertemukan dengan orang-orang baik. Mintalah banyak-banyak agar hati kita khusyuk. Mintalah banyak-banyak agar Allah senantiasa membimbing ibadah umrah kita. 

Sekian. Semoga tulisan ini banyak memberi manfaat dan semoga kita semua bisa segera dipanggil kesana dalam sebaik-baik keadaan. Aamiin.

Atasi Kulit Wajah Kering dengan Nature Daily Nourishing Face Mist


Saya bekerja sembilan jam di dalam ruangan AC setiap harinya. Kulit kering pastilah menjadi satu paket konsekuensi yang harus dihadapi. Kulit seperti sudah digerakkan karena saking keringnya. Timbul putih-putih semacam tanda-tanda bahwa kulit wajah kita menjerit ingin mendapat sesuatu yang menyegarkan. Apalagi kalau suhu AC selalu diangka 18 derajat celcius. 

Nah, mengetahui kondisi kulit kering saya yang sudah tidak ketulungan, temen satu kantor saya kemudian memberikan Nature Daily Nourishing Face Mist kepada saya. Ya entah mengapa, I feel lucky. Baru mau beli solusi, namun sudah dikasih produk yang lagi sangat dibutuhkan. hehe. 
 
Kemasan botolnya berbentuk spray, jadi sangat praktis untuk digunakan dan dibawa kemana-mana. Botol yang diberikan ke saya adalah kemasan 95 ml dengan jenis Peach Flower Extract Aloe Vera. Kemasanya tidak mudah tumpah meskipun sudah dijungkir balikkan. Travelable lah. Ketika saya mencoba mengkocak-kocak isinya yang cair dan bening, ternyata cairannya tidak begitu encer seperti water spray yang lain. Cairan Nature Daily Nourishing Face Mist ini agak kental. 

Tanpa menunggu lama, langsung saya semprotkan Nature Daily Nourishing Face Mist ke wajah saya. Woaaaaaa.....nyeeeessssss......segeeer sekali rasanya. Seperti air es yang dikompreskan ke wajah. Saya pun tetap memejamkan mata sambil menikmati kesejukan di wajah dan juga menepuk-nepuk wajah saya. Lah whyyyyyy?
Iyup meskipun sudah disemprotkan dari jarak 20cm, ini water spray ternyata tidak bisa menyeluruh semprotanya. Sekali nyemprot, hanya akan jatuh pada satu titik saja tanpa bisa menyembur ke segala arah. So, perlu ada bantuan our hand untuk meratakanya.

Bagaimana hasilnya?

Kulit saya langsung lembab ketika pertama kali menggunakannya. Tidak kering meronta lagi. Kelihatan segar dan cerah serta sumrigah setelahnya. Etapi, kelembaban ini tidak selamanya bertahan. Kalau terasa kering lagi, maka perlu diaplikasikan Nature Daily Nourhing Face Mistnya. Produk ini sangat aman untuk digunakan sesering mungkin di kulit wajah kita. 


*Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tantangan 30 Hari Bercerita Rumlit Institut Ibu Profesional Solo Raya hari ke-15.

Mengenalkan Nabi Muhammad kepada Anak



Suatu sore di Rumah Belajar. Seperti biasanya, saya tidak siap materi untuk mengajar mereka. Always last minute ide baru muncul. Berharap hanya sedikit yang datang sebab hari itu gerimis rapat. Namun, qadarullah, hampir full anak yang datang. Alhamdulilah. Cliiiing...alhamdulilah dapat ide. Saya berencana akan mendongeng tentang Nabi Muhammad ketika peristiwa isra' mi'raj. Yeaaah...itu adalah materi kajian di kajian yang saya ikutin sehari sebelumnya. Hahaha...ilmunya masih anget dan tentunya saya paham dengan materi yang itu. Ga kayak Biasanya sih yang saya tidur pas kajian, jadi suka missing materi yang disampaikan.

Pertama, saya mengatur tempat duduk mereka agar membentuk setengah lingkaran. Suasana baru membuat fikiran menjadi fresh dan bersemangat tentunya. Moreover, U-Shape juga membuat anak-anak lebih banyak memperhatikan pembicaranya. Ini langkah preventif. Jaga-jaga kalau mereka nanti mencuekkan saya ditengah saya cuap-cuap. Lalu, saya membagikan potongan kertas untuk mereka menuliskan jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan. Mereka anak desa yang mental verbalnya kurang. Yaw udin saya kasih kertas saja dari pada mereka ga jawab. 

Pertanyaanya adalah apa yang mereka ketahui tentang Nabi Muhammad. Mereka pada bengong. Membeku. Saya terpaksa memberikan stimulus.
"Aaaah...kenapa kalian diam. Baiklah. Menurut kalian, Nabi Muhammad itu manusia apa bukan?", tanya saya.
"BUKAAAAAN". 10 anak tanpa kecuali menjawab dengan mantap dan kompak.
Saya serasa pengan koprol.
"Hmmm,,,menurut kalian, Nabi Muhammad itu masih hidup atau sudah meninggal?", saya bertanya dengan suara yang lebih rendah.
"Masih hiduuup", jawab sebagian anak dengan nada mantap tanpa ragu sedikitpun. Yang lain geleng-geleng.
 Saya pengen mengacak-acak rambut saya. 

Ironis. Sungguh surprise dengan fakta dan data yang saya peroleh waktu itu. Ini adalah tantangan baru. Mengenalkan mereka, para anak tetangga tentang nabi yang menjadi panutan mereka. 
Lalu, saya berfikir the how nya. 

Alhamdulilah tsumma alhamdulilah. Ada WA dari teman menawaribBuku series The Great Prophet Muhammad di waktu yang sangat tepat. Tanpa pikir panjang saya langsung memesan buku itu. Belum tahu isinya seperti apa, namun menurutnya bukunya berkualitas. Sekarang sedang proses memesan. Later, when the shipping had arrived, I'll make the review. InsyaAllah. 😉


Solo, 19 Maret 2019
4.28 PM

*Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tantangan 30 Hari Bercerita Rumlit Institut Ibu Profesional Solo Raya hari ke-14




Seleksi Google Connect Live 2019

Kala itu pekerjaan kantor sedang padat. Saya pun memaksa diri saya mencurahkan perhatian, tenaga dan fikiran untuk totalitas menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan oleh atasan. Tidak biasanya saya seperti itu sih. Biasanya ya dikerjakan seadanya aja. Namun, entah mengapa, kesadaran baik itu menghampiri. "Saya ingin menjadi karyawan bermartabat", pekik saya dalam hati yang terdalam. Menjadi karyawan bermartabat yang dimulai dengan mengerjakan pekerjaan dengan totalitas. Yeeaaaah!

And you know what...ketika kita sedang mengerjakan sesuatunya secara all out, do you feel very well inside your soul?  Semacam merasa ringan, plong, positif, cantik, muda, dan kaya .....hahahaha. Itu perasaan saya aja sih...krik krik krik.

Nah, biasanya, kalau pas lagi konsen begitu, ada-ada aja kabar baik yang datang. Tiba-tiba ada bunyi getar dari handphone saya. Bukan dari WA, Twitter, atau IG. Melainkan dari e-mail. Hmmm, jarang saya dapat e-mail sebenernya. Setelah saya buka, mata saya terbelolok oleh pesan yang masuk. It's from Google Local Guide. Aaaaak, I feel so excited and GR (Gegeden Rumongso) dapat pesan dari GLG. Isi pesanya adalah sebagai berikut:


Saya tahu tentang event ini awalnya dari blognya mbak Nurul Rahma. Beliau adalah peserta Google Local Guide Summit 2017 di San Fransisco, California, Amerika. Sejak baca tulisannya beliau, saya kemudian aktif di Google Local Guide (GLG) online. Sampai tahun ini, sudah mencapai level 6 which means saya dapat kesempatan untuk daftar seleksi Google Connect Live 2019 di California. 

Lalu, saya buru-buru redam rasa excited yang berlebihan itu dan tentu rasa GR yang sudah meluber. Sebab begini, "Hey Tami, ini itu baru undangan untuk ikutan seleksi, so sederhanakan keGRanmu".

Iya juga sih. Toh banyak juga pastinya para Local Guide yang mendapat email macam itu. Nah, sekarang kan tinggal perjuangannya  di proses seleksi itu. Salah satu syaratnya adalah we have to make one minute video prompt (using English for sure) dengan salah satu topik berikut:
1. Tell us about your favorite place and what makes it special.
2. What’s one thing you want everyone to know about your community?
3.  Why are you proud to be a Local Guide? 

Ya sesuatu yang worth it itu emang ga gampang ngraihnya sih ya. Padahal saya tuh kurang comfy kalau disuruh berhadapan dengan kamera. Apalagi bikin video. Kalian tau kan cerita saya tentang ketidaknyamanan saya dengan kamera ini? Tapi kalau ini adalah seleksi buat belajar tentang Local Guide langsung  ke Amrik, aaaah,,,,bolehlah diusahakan. Hahaha.

Now, saya sedang menimbang dan memikirkan video dan topik yang akan saya buat. Perlu banyak riset sana-sini untuk memunculkan design ide yang "gue banget" dan berdampak positif. No pain no gain. 


Solo, 18 Maret 2019
09.53

*Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tantangan Rumlit Institut Ibu Profesional Soloraya 30 Hari Bercerita di hari ke-13