Miss Terius and Mr. Rius in Malinau (Part 2)



“Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan”
(Imam Syafi’i)

Kami disebut sebagai Team Thulaby. Team Thulaby adalah sebuah tim di yayasan Al Kahfi yang mengurusi pembinaan anak anak SMA 1 Malinau. Team Thulaby waktu itu beranggotakan lima orang,yakni ada aku, Mba Puri, Nita, Om Surya, dan Ustadz Dadi. Baiklah, biar aku perkenalkan mereka satu persatu sambil mengenang wajah wajah mereka yak.

Dari mulai yang tertua, dan yang menjadi ketua adalah Ahmad Dadi Arsani. Meskipun bapak dua anak ini sudah lumayan berumur (Afwan..wkwkwkwk), namun beliau menjadi muda kembali setelah berada di team thulab. Sebagai ketua team, beliau sangat bertanggung jawab, dan memerankan peranya sebagai seorang boz. Hag hag hag, menyuruh nyuruh kami bergerak, dan sekaligus suka memberi makan kami. Kesibukannya sebagai pemimpin keluarga, dan pengajar di salah satu SMP negeri di Malinau, tidak mengurangi semangatnya untuk mengurusi pembinanan umat. Luar biasa Tadz! Lanjutkan.

Rangking tertua yang kedua adalah Surya Yuriza. Kami biasanya memanggilnya Surya. Pria yang lama menjomblo dan akhirnya menikah di usia yang tidak muda lagi ini (Kwkwkwkkw) adalah seperti kelelawar. Dilahirkan di ujung pulau sumatra, tumbuh mencari ilmu di tanah jawa, dan bekerja di rantau Kalimantan. Mempunyai kesibukan sebagai seorang accountant di perusahaan sawit tidak mencekik waktunya untuk terus menebarkan manfaat. (Heh, GR pastinya si Om ni). Di dalam team Thulaby, dia adalah serba serbi. Karena terbatasnya orang, maka segala hal yang tidak bisa dikerjakan oleh kami kaum perempuan, maka dia yang harus mengerjakanya. Jika tidak ada pengisi kajian, maka dia lah yang harus dan wajib mengisi. Dan dialah pula yang sangat loyal pada kami. Loyal waktu, dan loyal harta. Kwkwkwkwkw.

Rangking tertua berikutnya adalah Mba Puri. Perempuan kelahiran Bulungan ini lulus dari jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarwan dengan predikat sangat memuaskan kedua orangtuanya. Kwkwkw. Pernah mengazamkan dirinya untuk bekerja di RSUD Malinau, dan akhirnya kesampaian juga cita citanya tersebut di tahun 2014 dengan menjadi PNS disana. Cie cie, PNS. Di team Thulaby, dia adalah otak dari segala kegiatan, pun juga dewan syariahnya. Ketika mengenalnya pertama kali, pastilah orang akan pada takut dan segan denganya, karena dia tidak punya banyak bicara. Heh, namun, dia tetap membawa sifat asli golongan darah AB, yang gokilnya ga ketulungan. But, itu tadi kubilang dia pintar. Dia mampu membungkus kegokilan itu dengan sangat elegance di hadapan khayalak ramai.

Peringkat tertua keempat adalah akuh. Ya akuh. Si penulis. Tak usahlah aku ceritakan. Langsung jump aja yak.

And, the youngest is Anita ta ta ta ta. Aduuuh eeee....menyebut namanya saja aku udah tertawa guling guling mengenang kegilaan dia. Gadis kelahiran jawa timur ini tingkahnya kayak cacing kepanansan. Tidak kenal lelah. Bahkan, sepertinya dia tidak pernah kenal lelah di tiap harinya. Hidupnya murni untuk umat. Kemampuan bertahan hidupnya luar biasa, mengungkuli bunglon dan cicak. Di setiap forum forum, dia tidak pernah absen dari bicara, ngomong dan cerita terus kerjaanya. Dijamin deh, kalau tidak ada dia, maka forum itu tak rame. Bagaimana volume tertawanya dia? Owh owh,,dia hampir menyaingi finalis DA 2, Danang, yang suaranya mencapi oktaf. Ketawanya Anita khas, dan uniq. Aku selalu bangga dengan Anita. Dia adalah gadis luar biasa yang melampiaskan kerinduan kepada ibu dan ayahnya dengan melakukan kegiatan kegiatan yang bermanfaat! You’re amazing girl!

The Happiest Moment: Syuro
 Layaknya sebuah organisasi, maka kami sering mengadakan syuro bulanan. Dan malam itu, aku lupa malam keberapa syuro, adalah malam yang membahagiakan bersama mereka. Aku masih ingat, tawa lepasku pertama kali di Malinau adalah ketika malam itu, bersama mereka, Team Thulaby. Aku sepertinya tidak mau meninggalkan Malinau.
Kami saling membully. Kami saling bertukar pendapat merancang kegiatan menarik untuk anak anak. Kami makan bersama. Lelah seharian bekerja, dan sakit hati karena sedikitnya orang yang mau terlibat dalam kegiatan pun, tergantikan dengan kebersamaan itu, dalam hangatnya dekapan ukhuwah. Kami bahagia dalam kebersamaan. (Hag hag, aku ajah mungkin).

The Great Agenda: Genderang 28
Anita selalu mengatakan hal itu, genderang 28. Yah, aku sedikit ingat. Itu menjadi agenda andalan kami selama kepengurusan waktu itu. Entah bagaimanapun,  kami harus selalu semangat di awal dan saat agenda karena kami percaya bahwa semangat itu menular. Maka, waktu itu, acara kami bungkus dengan jalan sehat bagi bagi doorprize untuk anak anak SMA anggota Al Kahfi. Dan, masyaAllah, partisipanya banyak.
“Berlelah lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang”. Syair Imam Syafi’i tersebut terngiang ngiang di telingaku setelah acara selesai. Ya, hari itu hari yang manis.

Team Thulaby, kalian adalah pengganti kerabat dan kawan terbaik buatku disana. Kalian adalah orang orang yang kudoakan keberadaannya sebelum adanya pertemuan yang sebenarnya. Terimakasih. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan.

 Ahmad Dadi Arsani
Gb 1. Ustadz Dadi

Gb 2. Om Surya

Gb 3. Nitag Ginak

Gb 4. Mba Puriih
 

Gb 5. Akuh
Be First to Post Comment !
Posting Komentar