Merasa Beruntung

"Ini rumah siapa cuy, bagus amat", tanya saya pada seorang kawan.
"Kamu tau Raehanul Bahrein?", tanyanya.
"Hmmm..keknya tau", kataku.

Saya sebenarnya tidak begitu tau siapa itu Raehnaul Bahrein. Yang saya ingat orang tersebut pernah menulis sesuatu hal penting yang berhasil menyadarkanku dari suatu kelalaian fatal tentang Hasad.

Yah, Hasad. Hasad yang pasti ada dalam jiwa seseoarang. Hasad yang akhir-akhir ini mudah sekali timbul dari hiruk pikuk media sosial. Hasad yang saya pribadi coba untuk diminimalisir dengan memutuskan untuk tidak aktif di dunia media sosial.

Beginilah tulisan Raehanul Bahrein.

Tidak semua kebahagiaan, romantisme keluarga dan lain-lain dipublish publik. Dipublish jika memang bermanfaat bagi yg lain dan bisa menjadi faidah bagi yang lain.Orang baik-baik pun juga bisa terlintas hasad dan ini dimanfaatkan setan, apalagi yang memang hatinya sering berjiwa hasad.

Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,
 Sesungguhnya hasad adalah di antara penyakit hati. Inilah penyakit kebanyakan manusia. Tidak ada yang bisa lepas darinya kecuali sedikit sekali. Oleh karena itu ada yang mengatakan, “Setiap jasad tidaklah bisa lepas dari yang namanya hasad". Namun orang yang berpenyakit (hati) akan menampakkannya. Sedangkan orang yang mulia akan menyembunyikannya.”
(Majmu’ Al Fatawa 10/124-125, Ibnu Taimiyah, Majma’ Al-Malik Fahd, Madinah, 1416 H, Asy-Syamilah)


Bisa jadi juga orang yang TERLALU SERING melihat romantisme keluarga maka ia akan tidak bersyukur dengan pasangannya saat ini. Atau ada yang memang kurang beruntung mendapatkan pasangan suami/istri yang kurang ideal menurut dia atau kurang sempurna.

Bisa jadi karena ia terlalu sering melihat gambaran suami ideal atau istri ideal orang lain yang terlalu sering dipublish (padahal bisa jadi yang dipublish “tidak seromantis” di dunia nyata)
Peringatan ini khususnya bagi wanita dan istri, agar bijak mempublish kebaikan dan romantisme suami mereka karena hasad LEBIH SERING MUNCUL pada wanita.

Ibnu Taimiyyah rahimahullah  berkata,
 “hasad umumnya lebih sering terjadi antar sesama wanita, lebih-lebih mereka yang memiliki satu suami yang sama. Maka wanita tersebut akan cemburu karena jatahnya [berkurang]. Oleh karena kesamaan tersebut akan menghilangkan sebagian jatahnya. Demikianlah hasad sering terjadi diantara orang yang memiliki kesamaan dalam kedudukan dan harta.”
(Amroodul Qulub wa Syifaa’uhahal 21, Mathba’ah Salafiyah, Koiro, cet. Ke-2, 1399 H, Asy-Syamilah)

 Jadi mari bijak mempublish kebahagian dan romantisme keluarga di publik dan media sosial.

Sejak saat silaturahim ketempat teman yang kebetulan sedang ngontrak dirumahnya Raehanul Bahrein dan saya merasa beruntung berkunjung kesana, saya sekarang sering (bahkan tiap hari) belajar ilmu agama dari website yang dikelola oleh Raehanul Bahrein di www.muslimafiyah.com dan juga www.muslim.or.id yang mana Raenaul Bahrein sering menjadi kontributor disana.

19 Muharram 1438
Solo, 20 Oktober 2016

#Muharram Menulis
Be First to Post Comment !
Posting Komentar