Belajar Al Qur'an dengan Metode Rubaiyat


 "O Allah, make me easy to learn and teach this (Al Qur'an) beautiful Book"
(Ustadz Noukman Ali Khan)

Faktanya adalah ibu saya sendiri, diusianya yang hampir kepala 6, belum bisa membaca Al Qur'an sama sekali. Menghafalkan huruf-huruf hijaiyah masih kesulitan. Suka kebalik-balik. Dulu saya mengajarinya dengan metode yang sudah lumayan saya bisa, yakni Qira'ati. Karena terdidik melafalkan huruf hijaiyah secara benar dan tepat di metode Qira'ati, maka saya juga mengharuskan ibu saya untuk bisa lancar dan benar dalam melafalkan hurufnya. Tidak akan berpindah halaman sebelum benar dan lancar.

Dan apa hasilnya? Ya, bisa ditebak. Both the teacher and the student get frustrated. Hahaha.Saya dan Ibu paused cukup lama untuk belajar mengaji lagi. Saya berfikiran untuk mencari guru ngaji saja untuk Ibuk.

Ibu saya kesulitan dalam melafalkan huruf-huruf yang bentuknya hampir sama. Ya dengan Ta. Qa dengan Fa. Gho dengan 'A. Ra dengan Dza. Da dengan Dha.

Dan ternyata, setelah saya sharing dengan beberapa orang tentang permasalahan ini, faktanya adalah kebanyakan orang-oraang tua juga mengalami masalah yang sama dalam belajar membaca Al Qur'an. Mereka sangat kesulitan dalam menghafalkan huruf dan membedakanya. 

Kemudian, dari banyak sharing yang dilakukan, akhirnya ada seseorang yang memberitahu kepada saya tentang metode Rubaiyat ini. Metode ini disusun oleh Ust. Hamim Thohari yang kebanyakan bekerja sama dengan Yayasan Dompet Sejuta Harapan (DSH). Metode ini hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk mempelajarinya.
  • Pelajaran Pertama, Kita akan diajak mengenal huruf dengan susunan Rubaiyat. Bedanya dengan metode biasa adalah huruf dalam metode Rubaiyat disusun berdasarkan kesamaan dan kemiripan bentuk.
  • Pelajaran Kedua, Kita akan diajak menguasai kata-kata sederhana dalam Al-Qur'an. Pelajaran kedua ini sangat menarik dan menyenangkan karena diajarkan melalui lagu-lagu yang populer yang sudah kita kenal.
  • Pelajaran Ketiga, Kita diajak menguasai kalimat-kalimat di dalam Al-Qur'an, juga diajarkan dengan nyanyian, sehingga meskipun lebih sulit namun tetap mengasyikkan.
  • Pelajaran Keempat, kita diajak untuk menguasai bacaan-bacaan unik dalam Al-Qur'an. Sesi ini adalah sesi terakhir.
Biasanya jika kita mau untuk memanggil ustadznya untuk mengajari mengaji, kita harus mengumpulkan orang minimal sejumlah 15 orang. Jika tidak seperti itu, biasanya akan kesulitan untuk memanggil ustadznya sebab si ustadz mempunyai jam terbang yang lumayan tinggi.

Dan bagaimana hasilnya?

Alhamdulilah, atas rahmat Allah, Ibuk saya sedikit sedikit sudah bisa melafalkan huruf-huruf di dalam Al Qur'an. Ibuk juga semangat (kadang tidak mau berhenti) untuk terus mempelajarinya setiap hari. Jika di waktu senggang, Ibuk sering menyanyikan lagu yang diajarkan dalam metode tersebut.

Klaten, 23 November 2016
Be First to Post Comment !
Posting Komentar