Suatu Saat Nanti

Jadi begini.

Pada kesempatan kali ini, saya mau mengeluarkan uneg-uneg yang sudah saya pendam beberapa hari lamanya.

Beberapa hari ini, saya solat jamaah di sebuah ruangan di kantor saya. Imamnya biasanya adalah salah satu rekan kerja. Laki-laki tentunya dan lumayan sudah berumur. Dan saya pasti sedikit emosi ketika solat karena mendengarkan bacaan Sang Imam yang banyak salahnya. Pengen rasanya berteriak, dan membetulkan bacaan beliau. Karena selamanya saya tidak betah menjadi seorang mistake hearer.

Dan itu tidak terjadi dengan satu orang saja. Beberapa imam solat saya dapati seperti itu (termasuk babe gue sendiri dirumah #ups). "Gembreget" kata orang Jawa bilang. Lha gimana enggak coba. Ini bacaan panjang dibaca pendek. Pendek dibaca panjang. Sok-sok an dillaguin. Padahal mahkrojnya ga jelas semua. Nada ga karuan.

Well, bukanya saya sok pintar disini. Tapi, jika kalian tau kebenaranya, jika tau ada sesuatu yang salah, gimana rasanya coba?

Ya. Saya sih ga kemudian langsung menegurnya. Ketika melihat fenomena seperti itu, saya hanya mampu make a wish (red:pray) dalam hati. Semoga saya diberikan kekuatan dan kemudahan untuk mengajar Al Qur'an kepada para orang-orang tua suatu saat nanti. Mengajarkan dan melatih panjang-pendek bacaan Al Qur'an, membiasakan untuk melafalkan huruf dengan pelafalan yang benar, dan juga menikmati membaca Al Qur'an sehingga menumbuhkan irama bacaan Al Qur'an yang keluar dari hati.

Bismillah.

Semoga di hari Jumat ini, mimpi itu didengar dan akan dikabulkan suatu saat nanti.


Solo, 24 Maret 2017.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar