Tentang Iman dan Takwa

Ramadhan lalu (1437 H), salah satu challange saya adalah mengkhatamkan untuk membaca terjemahan Al Qur'an. Tunggu dulu. Ini merupakan hal yang tidak keren. Namun sangat menyedihkan. Bayangkan. Saya selama ini, 27 tahun kala itu, belum pernah sama sekali membaca satu-satunya manuals/petunjuk menjadi seorang muslim, yakni Al Qur'an. Well, kalau membaca arabnya insyaAllah sudah sering. Namun, masalahnya saya tidak tau bahasa Arab yang berarti saya juga tidak pernah mengerti apa yang sebenarnya saya baca. Dengan kata lain, saya tidak tau apa yang Allah katakan kepada saya, hambaNya. 

Maka, dulu, saya memaksa diri saya pribadi untuk membacanya. Belum genap 30 hari, alhamdulilah sudah khatam. Rasanya lega. When we pinned our heart to His Book, it is a happiness. 

Dari sekian halaman yang saya baca, kesimpulan saya hanya satu waktu itu, yakni Allah menyuruh saya (red: para hambaNya) untuk beriman dan bertakwa. Banyak sekali ditemukan perintah hal yang demikian. "So easy", I said.

Namun, berjalannya waktu, ternyata untuk menjadi pribadi beriman dan bertakwa di dunia yang penuh gemerlap godaan ini, bukanlah hal yang mudah. Dan berjalannya waktu, saya bertanya banyak hal tentang Iman dan Takwa. 

You know what, dalam perjalanan mencari jawaban iman dan takwa tersebut, ternyata saya harus dihadapkan akan beberapa tantangan (red: masalah/ujian). Saya harus mengalami putus asa. Saya harus mengalami perasaan hambar. Saya harus mengalami hari dimana saya hanya sedikit melakukan kebaikan-kebaikan. Saya harus mengalami hari dimana saya bertanya kepada angin yang berhembus "Does Allah exist?", "Does Allah listen?", "Does Allah hate me?", "Is Allah angry with me?". Saya harus mengalami keterpurukan hingga saya harus menangis tiap malam diam-diam di pojokan. 

Dan saya harus mencari cara to overcome the crisis. Bagaimana caranya? Saya banyak ikut kajian both direct or indirect. Saya lebih banyak membaca. Kajian yang sering saya ikuti biasanya indirect kajian via youtube. Ustadz yang saya rekomendasikan untuk ditonton adalah Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Khalid Basalamah, Ustadz Hanan Ataki, Ustadz Subhan Bawazier, Ustadz Reza Basalamah, Ustadz Nuzul Dzikri, dan Ustadz Salim A Fillah. Buku yang saya baca untuk save my faith adalah Buku Series Asmaul Husna karya Aa Gym. 

Memang hikmah itu seringnya tidak datang di awal pagi kan ya. Setelah melalui beberapa purnama membawa beberapa perasaan "gelisah" di atas dan mencoba mengatasinya, sedikit-sedikit saya mendapatkan sesuatu hal baru dalam hidup saya. Apakah itu? Ya, silahkan baca akan list di bawah ini ya.

1. First, the crisis brings me to this dua, to ask Allah to give me faith and devotion. Sebelumnya, saya belum pernah meminta akan keimanan dan ketakwaan. Namun bersebab akan keadaan yang saya alami, saya sadar bahwa keimanan itu adalah hal yang sangat penting, katwakwaan either. Dua hal tersebut bukanlah sebuah hadiah, melainkan sebuah hal yang harus diikhtiarkan untuk didapatkan. Dan dipertahankan.

2. Tentang iman. Bahwa iman itu adalah yang terdepan dalam agama ini. Maksudnya adalah apa-apa yang Allah katakan/perintahkan/larang dan janjikan, kita harus mengimaninya dulu. Menyakininya dahulu. Tanpa banyak tanya. Paksa diri untuk mengimaninya. Doakanlah hati kita untuk meyakininya. Khusnudhonlah. Sungguh, tidak akan merugi proses pemaksaan itu.

3. Tentang takwa. Bahwa iman itu akan melahirkan takwa. Adalah perbuatan kita terkait manajemen diri untuk senantiasa hanya melakukan apa-apa yang disenangi dan diperintahkan oleh Allah. Sebaliknya, akan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak melakukan apa yang tidak disukai olehNya. Sehingga, takwa itu adalah tidak mudah marah. Takwa itu tidak mengeluh. Takwa itu tidak putus asa. Takwa itu tenang. Takwa itu merendah. Takwa itu bersungguh-sungguh. Takwa itu mengerti. Takwa itu menyayangi. Dan takwa itu mendoakan.

Semoga iman kita selalu terjaga ya. Sebab, proses mempertahankan iman adalah perjuangan seumur hidup. Semoga aku dan kamu kuat menjalani semua tantangan kedepan.

Solo, 12 Oktober 2017
Be First to Post Comment !
Posting Komentar