Terima Kasih, Syauqi!


Siang itu mendadak suasana di kantor berubah. Fikiran dan konsentrasiku buyar. Aku merasa sangat insecure dan tidak bisa berfikir dengan jernih. Rasanya sungguh tidak enak. Sesak.

Sorenya aku mencoba untuk mengalihkan perhatianku untuk menyiapkan materi les privat. Namanya juga fikiran tidak tenang, aku tidak bisa berfikir nanti mau diajar seperti apa. Aku tidak bisa berfikir secara kreatif. Rasannya sungguh tersiksa. Akhirnya aku hanya ngeprint materi jadi dari internet, materi Bahasa Inggris SD yang sangat terpercaya.

Pas datang ngeles, aku sungguh tidak bisa konsentrasi. Fikiran ngeblank. Apalagi ternyata materi yang kusiapakan tidak berguna sama sekali. Kenapa? Karena ternyata ada jadwal ujian di pekan itu. Ditambah hari itu Si Uqi, nama murid privatku, baru bangun tidur. Belum full nyawanya terkumpul ketika kegiatan les dimulai. Jadi masih males-malesan. Tantanganku jadi makin besar.

Akhirnya, aku cepat-cepat membuat soal materi yang berkaitan dengan materi ujian Si Uqi. Aku diam sejenak. Mencoba mengumpulkan konsentrasi. Aku sayang Uqi. Tidak akan kubiarkan hari itu berlalu tanpa kegiatan yang bermakna. Akhirnya aku mulai menulis soal. Di lembar pertama, salah. Aku coret. Ganti lembar berikutnya, salah lagi. Aku sedih. Aku menarik napas. Aku tidak mau putus asa. Bergeming meminta pertolongan pada Allah. Mulai kubuka lembar berikutnya lagi. Bismillah. Cling. 

MasyaAllah. Ide itu mengalir lancar. Serasa ada invisible hand yang menggerakkan tanganku untuk menulis soal yang berbobot dan fun untuk Uqi. Tak terasa aku sudah menulis soal sebanyak 5 lembar. InsyaAllah cukup untuk waktu satu jam ke depan. 

Yeay! Uqi pun semangat mengerjakan soalnya. Dia selalu amazed pada dirinya sendiri ketika jawaban yang dia jawab benar ternyata. Dia pun senang ketika ada nilai 100 yang bertengger di setiap bagian soal. Uqi tertawa dan riang selama belajar pada malam itu. 

Rasanya hatiku langsuung gembiraa sekali. Dinding-dinding kekakuan dan batas-batas atau pagar-pagar dalam hati dan otakku luruh. 

Rasanya aku ingin memeluk Uqi, dan berkata "Uqi, terima kasih ya sudah menjadi murid yang riang malam ini!"
Be First to Post Comment !
Posting Komentar