Dua and Disappointment

 


Kakak  : Apa pendapatmu tentang orang-orang yang kecewa dalam berdoa?

 

Aku      : Give me example first. A case might be.

 

Kakak  : Banyak mungkin orang yang sudah berdoa lama ingin menikah, tapi ga juga nikah-nikah. Malah gagal-gagal terus. Segala macam ritual dan usaha rasanya sudah dilakukan. Hingga sudah mentok dan tidak tahu gimana harus berusaha lagi. Rasa-rasanya tahajud, puasa, dan sedekah sudah tidak manjur lagi untuk melicinkan doa agar dikabulkan. Orang yang sudah menikah dan tidak dikaruniai anak juga begitu. 

 

Aku      : I feel them, Kak. Been there too

 

Kakak  : Oh ya? Then how did you cope the condition?

 

Aku      : Kita seharusnya back to basic. I mean, mesti lebih mendalam lagi memaknai apa itu doa. You know, kita akan hamba ya. Hamba itu kedudukannya di bawah banget kan. Allah itu Raja. Maha Tinggi dan Maha Besar. Derajat kita tidak sama pasti denganNya kan. Kalau kita lagi di restoran, order ini, minta itu sama pelayan, bisa lah langsung dikabulkan dan disajikan di atas meja dan di depan kita. Dan, doa itu tidak sama dengan saat kita order food in the restaurant with the waiters kan? No No No. Doa is not that thing

 

Kakak  : Tapi kan ada juga di ayat Al Quran yang mengatakan “Berdoalah padaku, maka aku akan kabulkan”. 

 

Aku      : Betul. Pasti akan dikabulkan. Tapi pengabulannya, timingnya kita tidak bisa control Kak. It’s totally His Right. Masalahnya kadang tu kita putus asa duluan. Sabarnya agak kurang. Putus asa dan berhenti berusaha adalah datang dari syeitan kan? 

 

Kakak  : Oke Oke. Hmmm, kamu punya landasan?

 

Aku      : Nabi Musa Kak. Di dalam surat Al Qasas ayat 24. Disana ia berdoa kek gini, “Ya Rabb, sungguh aku membutuhkan kebaikan yang banyak dari sisiMu”. Padahal you know Kak, kondisi saat ia berdoa itu? Dia lagi di bawah pohon di tengah gurun pasir di kota Madyan. Dia baru saja meninggalkan kota Mesir dengan tidak membawa apapun. Dia sungguh fakir. Tidak punya tempat tinggal dan tidak punya makanan. Lantas, apakah dia minta rumah dan makanan? Nope. Tapi, dia meminta kebaikan yang banyak. Why? Karena dia desperate tidak punya apa-apa dan had no ideas gimana caranya beramal kalau dia lagi ga punya apa-apa gitu. See? Adab berdoa itu Kak. 

 

Kakak  : Lalu, apakah dikabulkan?

 

Aku      : Iya. Lalu kan ada dua gadis yang menggembala kambing itu lho Kak, trus dibantulah itu kambing-kambing bisa makan. 

 

Kakak  : Nah tapi kan doa Nabi Musa dikabulkannya cepet?

 

Aku      : Menurutku bukan itu Kak. Pointnya bukan itu. Pointnya disini adalah bahwa kita mesti grateful dengan apapun kondisi yang sedang kita alami di atas doa-doa kita yang belum terjawab itu. Itu adalah adab dalam berdoa. Jangan marah dulu sama Allah. Perhatikanlah sekeliling bekas-bekas pemberian Allah sama kita tanpa kita minta duluan. Kesehatan. Free nafas. Kemampuan membaca Al Qur’an. Kendaraan yang dipunya. Quota yang terus ada. 

 

Kakak  : Konklusinya apa sih Tam jadinya?

 

Aku      : Grateful over disappointment.

Be First to Post Comment !
Posting Komentar