Negeri Yang Minim Apresiasi


Kalau tidak salah beliau adalah Taufik Ismail yang mengatakan bahwa negeri ini minim sekali apresiasi. Banyak orang orang hebat tidak diapreasisi. Contoh kasat matanya adalah Bapak Habibie yang konon kurang di apreasisi oleh negeri ini, akhirnya beliau berpindah ke Jerman. Namun, beberapa waktu beliau menyadari bahwa kembali ke tanah air lebih penting. Beliau sadar akan peran sebagai warga negara indonesia yang mempunyai kewajiban untuk memajukan negeri dan mempertahankanya. 

Baiklah, saya tidak akan jauh jauh membahas fenomena yang ada di atas. Karena toh kehidupan itu, dan orang orang tersebut jauh juga dari kehidupan saya.
Saya akan mencoba mengambil contoh dari lingkungan terdekat saya. Banyak kita melihat, para orang tua yang jarang memberikan reward berupa ucapan selamat ketika anaknya berhasil. Atau sekedar mengatakan bahwa, “Semangat ya Nak..selamat berjuang”. Atau sekedar, “kamu hebat, kamu sudah berusaha dengan keras. Tidak apa apa tidak menjadi juara. Kamu mengikuti ajang itu pun kamu sudah menjadi juara. Kamu telah mengalahkan rasa malasmu”. 

Dan, saya, juga merasakan sendiri. Di lingkungan akademis. Pengalaman pribadi saya, para dosen kurang mengapreasisasi saya. Jarang dosen itu memberikan semangat kepada para mahasiswanya. Kalau ada pencapaian sesuatu, jarang ada dosen (yang bukan pejabat) memberikan ucapan semangat dan selamat. 

Di lingkungan pertemanan, ada beberapa teman, atau bahkan bukan teman, yang ogah ogahan untuk mengapresiasi teman sejawatya.

Parah. Padahal apreasiasi itu penting. Apa pentingnya? Ketika seseorang itu diapresiasi, maka mereka akan merasa bahwa usahanya selama ini dihargai oleh orang sekitar. Dengan begitu, maka mereka akan bersemangat untuk terus melangkah dan percaya diri menghadapi hari hari. Memberikan apreasiasi juga mampu membuat orang bahagia. Dengan kebahagian yang ada dalam jiwa setiap manusia, maka akan menjadi bekal mereka untuk menjadi seorang yang lebih kreatif.

Dan, saya ingin berkontribusi untuk itu semua. Saya awali dengan merespon setiap ada yang menghubungi saya. Saya pun sering mengomentari dan mengeLike status yang ada di dalam FB yang selama ini jarang saya lakukan. Bagi saya, dengan begitu mampu untuk membuat teman teman sosial media saya bahagia. 


Apapun itu, saya sekarang sedang mencoba untuk menggunakan motto hidup saya lagi, yakni menebar manfaat. Dimulai dari hal hal yang kecil, yakni mengapreasiasi.
Sekian.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar