Satu Indonesia Edisi Sujiwo Tejo


 
Malam minggu ini, saya begitu semangat untuk bekerja. Bekerja membersihkan segala sekelilingku. Saya menyapu, mengepel. Merapikan semua perabotan serta membersihkan. Mencuci semua pakaian kotor, hingga slimut dan sprei.
Kesibukanku itu saya mulai dari saya pulang dari Yogya, pada pukul 16.00  sampai dengan 19.30. Saya kebetulan tidak solat, jadi bisa langsung bekerja tidak berhenti. Setelah selesai semuanya, saya mulai membersihkan diri. Maskeran, mandi, luluran, keramas.
Rasanya enak sekali. Setelah itu bersantai di kamar. Saya melihat HP, tidak ada media sosial pun yang ramai. Akhirnya saya memutar otak untuk mencari aktifitas di malam minggu ini. Saya tidak akan menggalau. Tidak akan menghabiskanya dengan langsung tidur.

Dan pilihan saya adalah menonton video Satu Indonesia Edisi Sujiwo Tejo yang beberapa waktu lalu saya download. Dan, inilah poin yang saya ingin catat di blogger edisi kali ini.

Puisinya Sujiwo Tejo yang berjudul Cinta.

Cinta
Karya Sujiwo Tejo

Kekasih
Mengenalmu adalah kebangkitan dari diriku
Meski mengenangmu selalu membuatku bersedih
Aku tau dari dulu
Menikah adalah nasib
Mencintai adalah takdir
Kau bisa berencana menikahi siapa saja
Tapi, tak bisa kau rencanakan
Cintamu untuk siapa
Indah sekali puisi itu. Ketika saya mendengar prolog dari acara itu, saya langsung jatuh cinta.

Yah, puisi itu memang keindahan. Puisi adalah karya seni yang mampu melembutkan setiap perasaan insan.

Puisi itu, ingin rasanya saya membacakanya saat ini pula untuk dia, masa lalu saya. Ingin rasanya dia mengetahui akan puisi itu. Ingin rasanya dia tau bahwa saya disini sedang merindu akan sosoknya.


Be First to Post Comment !
Posting Komentar