Gadisku, Widya (Catatan Guru TPA)


Satu lagi cerita dari seorang murid hebatku. Dialah widya. Kejadiaan ini terjadi sore tadi, ketika kami sedang baca simak Quran. 
 
Kejadian ini akan kuceritakan secara singkat. 

Sore itu, seperti biasanya, Widya, santri yang tak pernah menyerah, mengajak adiknya untuk mengaji di TPA. Adiknya adalah laki-laki yang masih berumur 3th an yang lumayan sangat nakal dan hiperaktif. Yah, Widya adalah anak pertama yang punya beberapa adik. 

Sore itu, seperti biasa, adiknya berlarian kesana kemari sewaktu kami sedang mengaji. Tiba tiba, adiknya widya itu duduk mendekati widya dan batuk-batuk. Aku tidak begitu memperhatikannya karena aku lebih focus pada menyimak bacaan Quran mereka. Sampai pada akhirnya, kepalaku menoleh ke arah adiknya widya. Dan kulihat muka adinya sudah merah karena batuk-batuk yang ga terhenti. Sampai pada akhirnya syaraf-syaraf adiknya kelihatan dan kulit wajahnya semakin memerah dibarengi dengan mulut yang terbuka.
Weiz,,secepat kilat, tangan widya langsung menutup mulut adiknya. Dan, seketika adiknya terdiam. Dan…Subhanllah…widya menadahi muntahan adiknya. Aku langsung menutup mataku. Aku tak kuat melihat muntahan. Widya begitu cekatan menangani adiknya, bahkan muntahanya. 

Subhanallah. Widya adalah seorang gadis kecil yang begitu hebat. Aku saja segede ini masih jijik untuk mengurusi masalah muntah-muntah seperti itu. Widya adalah gadis yang sangat bertanggungjawab. Diusia sekecil itu, dia sudah bisa untuk mengurus adik yang diamahkan padanya untuk dijaga. Widya adalah gadis kecil yang akan tumbuh menjadi wanita dewasa yang amat dicintai olehNya. Bayangkan, saat ini, widya sudah bisa membaca Al Quran meskipun kurang begitu lancar. Namun, dibalik itu, ayah dan ibunya tidak bisa membaca Al Quran. Sekali lagi, widya akan menjadi cahaya hidayah untuk keluarganya. Semoga.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar