Zootopia (A Film Review)



A city where anyone can be anything”, said Hoop. 

Satu lagi film yang masuk dalam folder film motivasi saya adalah Zootopia. Film yang dirilis pada awal tahun 2016 ini menceritakan tentang seekor kelinci yang bernama Judy Hoop yang berjuang untuk menjadi seorang police officer di sebuah kota yang bernama Zootopia. Zootopia adalah sebuah kota dimana semua hewan hidup, termasuk badak, banteng, singa, gajah, beruang. 

Well, seekor kelinci mempunyai cita-cita untuk mengamankan kota dimana ada penduduknya yang mempunyai badan yang jauh lebih besar dari pada si Judy? It seems impossible, isn’t it? Banyak orang mentertawakan impian Judy. Orang tuanya pun berusaha untuk merubah cita-cita anaknya tersebut untuk meneruskan bisnis keluarganya, menjadi petani wortel. 


However, stimulus-stimulus tersebut tidak mempengaruhi keteguhan Judy sama sekali untuk menjadi seorang police officer. You can feel Judy’s constancy by the conversation with her parents.

 Father : Judy, you ever wonder how your mom and me got to be so darn happy?
Judy : Nope.
Father : Well, we gave up on our dreams, and we settled. Settled hard. You see, that's the beauty of complacency, Jude. If you don't try anything new, you'll never fail.
Jude : I like trying actually.
Mother : What your father means is that it's gonna be difficult, impossible even for you to become a police officer. Bunnies don't do that.
Judy : Well, then I guess I'll have to be the first one. Because I am gonna make the world a better place. 

Dengan sikap optimis yang senantiasa dipupuk oleh Judy ditengah kegagalan-kegagalanya mengikuti proses menjadi polisi, akhirnya Judy mampu melewati semua tahapan tes yang diberikan. Dengan demikian, Judy Hoop resmi menjadi seekor police officer dan ditugaskan di sebuah kota besar yang bernama Zootopia.

Tentu, Judy sangat bahagia akan semua ini. Tentu, orangtuanya juga sangat happy dan terrified as well. 

Tetapi, inilah ternyata salah satu esensi dari hidup, masalah itu pasti selalu ada untuk Judy dan kita tentunya

Disrespect dan unwanted adalah situasi yang pertama kali dialami oleh Judy. Ya, semua kawanan yang ada di kantor ZPD (Zootopia Police Department) tentu meremehkan kemampuan Judy. Termasuk atasanya yang bernama Chief Bogo. Parahnya, Chief Bogo memberikan tugas kepada Judy sebagai petugas parkir. 

Judy yang mempunyai cita-cita semulia itu kemudian hanya ditugaskan sebagai petugas parkir di jalanan? Bagaimana menurut kalian respond Judi?

Yah, sure. Judy tidak bisa menerima keputusan Chief Bogo. Namun, boss is the boos kan. Sebagai anak buah, harus menuruti apapun kemauan atasan, meski dengan perasaan senang atau terpaksa. Begitupun dengan Judy. Akhirnya dia tetap melaksanakan tugas tersebut.

Dalam perjalananya melaksanakan tugas, dia bertemu dengan Nick, seekor rubah yang sangat pandai berbicara. Judy mengenal Nick ketika Nick sedang melaksanakan bisnisnya yang menurut Judy melanggar aturan, yakni membuat popsickle dari es salju, stick kayu bekas, dan cairan es yang disaring melalui pipa cerobong asap. In addition, Nick juga tidak membayar pajak negara selama menjalankan bisnisnya tersebut.

Keterpojokan Nick tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Judy untuk membantunya dalam sebuah kasus yang sengaja dia ambil, yakni menolong seorang Ibu tua (seekor berang-berang) untuk mencari suaminya yang tiba-tiba menghilang.

Singkat cerita, dari kasus menemukan berang-berang yang hilang tersebut, Judy diberikan kepercayaan oleh Chief Bogo dan juga masyarakat bahwa Judy adalah benar-benar seorang polisi yang bisa diandalkan. Dan Nick akhirnya juga menjadi seorang polisi untuk menemani Judy bekerja membuat dunia menjadi lebih baik.

Disamping filmnya yang sarat akan nilai-nilai motivasi, film ini juga mengandung banyak adegan yang saya jamin mampu meretakkan masker wajahmu. To sum up, film ini cocok dikonsumsi sebagai tontonan keluarga di waktu senggang. 

The most hilarious scene
sumber gambar: https://medium.com/@evan_soohoo/


Be First to Post Comment !
Posting Komentar