Bapak Ibuk Laundry dan Dry Cleaning Abadi



 Image result for grow old with you
Sore ini Solo hujan deras. Setelah sebelumnya angin juga bertiup sangat kencang. Saya pulang kehujanan. Namun, saya sangat menikmatinya sebab saya adalah penyuka hujan. Saya tidak buru-buru mengendari motor. Kecepatan malah saya pelankan untuk bisa lebih lama menikmati hujan.

Sesampainya di kamar kost, saya cepat-cepat membersihkan diri karena air hujan lumayan membuat badan dingin. Sudah selesai berganti pakaian, hujan reda. Saya ingat kalau karpet kamar masih di tempat laundry dan belum saya ambil. Maka, saya pun bergegas keluar lagi menuju tempat laundry.

Laundry dan Dry Cleaning Abadi namanya. Terletak di seberang Masjid Darissalam Cemani di jalan raya menuju pabrik obat Konimex. Tuan rumahnya adalah sepasang suami istri yang sudah lumayan tua.

Saya baru pertama kali mencuci karpet disana. Maklum, selama membeli karpet, belum pernah saya cuci. Saat mengantar karpet beberapa hari yang lalu, banyak pelanggan yang datang. Jadi, saya tidak begitu banyak berbincang dengan mereka.

Sore itu, ketika saya hendak mengambil karpet, kelihatan rumahnya tidak ada pelanggan. Saya mengucapkan salam berkali-kali, namun tidak ada yang menjawab. Maklum saja, rumahnya di pinggir jalan raya besar yang lumayan bising. 

Akhirnya saya beranikan diri untuk masuk sedikit ke dalam rumahnya. Kebetulan pintunya terbuka.

Sampai agak dalam memasuki rumahnya, saya mendapati bapak dan ibu pemilik laundry sedang duduk berdua di sofa yang sama. Saling berhadapan. Satunya membaca buku, dan satunya lagi membaca Al Qur’an. 

Mereka kelihatan sangat serasi. Romantis. Syahdu. Tenang dan tentram. 

Ketika menyadari kedatangan saya, sang ibu langsung mengambilkan karpet saya. 

Sambil mengambilkan karpet, bapak dan ibu laundry Abadi menanyai saya banyak hal. Tentang nama, daerah asli, tempat tinggal, tempat bekerja, kenal ini ga, kenal itu ga, dan sampai-sampai tentang status. 

Entah kenapa, saya sudah merasa sangat dekat dengan mereka. Pembicaraan kami nyambung, dan menentramkan.

Saya sangat bersyukur sore itu dipertemukan dengan mereka. Mereka menginspirasi saya untuk mencontoh aktifitas rumah-tangga mereka. Yakni, duduk di sofa berdua di tengan hujan sore hari dengan masing-masing membaca buku kesukaanya.

Cemani, 3 Mei 2017
Be First to Post Comment !
Posting Komentar