Ulang Tahun Mutia (Sebuah Cerpen)

Hari Jumat adalah hari lahir Mutia, teman dekatnya Yumna. Mutia adalah satu-satunya teman di sekolah Yumna yang cocok berteman dengan Yumna. Mereka tidak akrab. Mereka tidak begitu dekat. Namun, mereka cocok dalam berteman. Yumna sangat bersyukur Mutia pindah ke sekolahnya.

Hari Jumat itu, Mutia mengajak Yumna makan bersama teman-teman lainya setelah pulang sekolah setelah ashar. Tentu, Mutialah yang akan mentraktir. Namun, Yumna menolak untuk ikut. Teman-temannya heran kenapa Yumna tidak ikut. Mutia juga sedikit kecewa Yumna tidak bisa ikut. Tetapi mau bagaimana lagi, Yumna sudah memutuskan untuk tidak ikut. Tidak ada orang yang bisa mengubah pendirian Yumna.

Ketika bel tanda istirahat berdering, Mutia dan teman-temannya langsung pergi ke tempat makan untuk makan siang. Mereka akan makan sepuasnya dan semuanya gratis. Mutia yang akan mentraktirnya. Lalu, kemanakah Yumna pergi?

Yumna memilih untuk menyendiri. Dia pergi ke masjid dekat sekolahnya. Dia percaya hari Jumat adalah hari baik dan doa akan cepat dikabulkan. Dia mengambil wudhu dan melaksakan solat ashar.

Yumna menyayangi Mutia sebagai teman. Dia tidak memberinya benda apapun di hari ulang tahun Mutia. Namun, sore itu, dia ingin mengkhususkan waktu untuk mendoakan Mutia, di waktu yang dijanjikan doa akan cepat terkabul.

Yumna khusyuk mendoakan Mutia.
Itulah cara Yumna bersyukur atas nikmat teman yang dikirim Tuhan untuk menemani hari-harinya.

Solo, 18 November 2017
09.25
Be First to Post Comment !
Posting Komentar