Lebaran dan Pertanyaanya

Bismillah.

Siang ini, di kantorku kedatangan seorang tamu. Sebut saja namanya Mr. Jack. Beliau dulunya adalah karyawan kantor kami yang sudah lama resign. Beberapa waktu yang lalu, kudengar bahwa istrinya meninggal karena sakit dan meninggalkan beberapa orang anak. Persisnya berapa aku tak paham. Tapi, yang diajak ke kantor hari ini adalah anak terakhirnya yang baru kelas TK A. 

Ketika beliau datang, aku teringat akan dua hal.
1. Takdir kehidupan.
2. Kepercayaanku padaNya

Yang pertama tentu tidaklah perlu aku jelaskan karena sudah jelas arahnya kemana bukan? Namun yang kedua yang disini perlu aku jelaskan sedikit. Berkaitan dengan momen lebaran, tidak banyak orang yang menanyakan tentang statusku. Alhamdulilah. Namun aku yakin di benak mereka yang kutemui, pasti pada ingin bertanya kenapa sampai saat ini aku belum juga menikah. Hanya ada segelintir orang yang berani untuk secara terang-terangan menanyakan "Kapan kamu akan menikah?". Dan aku ingat sekali orang yang bertanya demikian juga menambahkan petuah begini "Umurmu sudah berapa? Kamu akan punya anak umur berapa?".

Marahkah aku? Alhamdulilah tidak. Saat itu, dengan tenang aku menjawab "Mohon maaf mbah, umur saya sudah 30, bukan 28. Tidak apa-apa. Allah sebaik-baik pengatur".

Memang, aku sekarang, entah mengapa tidak begitu berfikir terlalu dalam dengan masalah itu. Aku yakin Allah sudah mengaturnya, termasuk soal anak. Boleh jadi nanti ketika aku menikah, aku sudah punya anak dari si suami. Mereka yang sholilah yang juga akan mendoakanku ketika aku meninggal kelak. Mereka yang juga akan aku sayangi selayaknya anakku sendiri. Tinggal nanti aku hamil lagi untuk nambah anak. "Umur di atas 30 itu susah nglahirin dan dapat anaknya" adalah narasi yang ku mencoba berdamai dengannya. Wallahi. Aku beriman kepada Allah sebaik-baik pengatur dan Mahakuasa atas segala hal yang ada di langit dan di bumi serta yang ada di antara keduannya. Aku berserah diri kepadaNya. Sungguh, tidak ada yang bisa menjamin bahwa umur di bawah dan di atas 30 sebagai penentu mudah dan sulitnya untuk melahirkan serta mempunyai anak. 

Oh ya, it doesnt mean bahwa Mr. Jack atrracted me ya. Nope. Hanya saja ketika melihatnya aku teringat akan kepercayaanku akan sifat Allah. Bisa jadi skenario Allah seperti itu. Husnudhon sama Allah.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar