Dear Buya Hamka (Penulis Buku Pribadi Hebat)

Solo, 29 Desember 2020


Dear Buya Hamka, 

 

Aku baru saja menyelesaikan buku yang berjudul Pribadi Hebat yang Anda tulis. Entah kapan Buya menulisnya, tetapi buku itu diterbitkan pada tahun 2014 oleh Penerbit Gema Insani. Aku tidak membeli dan memiliki buku tersebut sayangnya. Aku hanya meminjam dari seorang sahabatku. Tapi sejujurnya, setelah membaca halaman pertama buku tersebut, aku merasa sangat ingin membelinya. Karena tanganku sangat gatal untuk mencoret-coret kalimat demi kalimat di buku itu. Soooo berisi! Tidak ada satu kalimatpun yang tidak dangkal maknanya. Semua kalimatnya mempunyai makna yang amat dalam dan langsung masuk di hati tanpa tading aling-aling. 


Ketemu buku itu rasanya aku menemukan dengan apa yang aku butuhkan selama ini. Aku sedang dalam proses memperbaiki dan membentuk diri. Aku butuh sumber yang menjelaskan secara rinci definisi dan karakteristik suatu sifat manusia. Aku butuh penjelasan sifat-sifat baik dalam diri manusia itu kayak apa aja. Dan disitu semua ada! Seperti ketika Anda menuliskan karakteristik-karakteristik orang yang cerdas. Dibuku itu dijelaskan bahwa orang yang cerdas adalah dia yang akalnya tajam, buah pikirannya baik, cepat dan tepat mengambil keputusan. terang otaknya, luas pandangannya, dan jauh tiliknya. Lalu, ketika Anda menjelaskan tentang orang yang budiman. Mereka adalah yang mempunyai perangrai halus, hatinya suci, sikapnya jujur, perkataannya teratur, kelakuannya baik, mukanya jernih karena ia memandang hidup dengan penuh pengharapan dan tidak pernah putus asa, apa yang diyakininya itulah yang dikatakannya. 


Satu paragraf yang paling aku suka adalah yang ada di chapter dua halaman sebelas, "Dengan apa kita membuat orang menjadi tertarik? Dengan budi yang tinggi, kesopanan, ilmu pengetahuan yang luas, kesanggupan menahan hati pada perkara yang belum disepakati, dengan kecerdasan, kecepatan menarik kesimpulan, kebagusan susunan kata, kepandaian menjaga perasaan orang lain, dan kesanggupan menenggang.". Ya. Aku ingin menjadi seseorang seperti itu, dan bagian itu secara tidak langsung membantu saya mendefinisikan hasil metamorfosa yang aku harapan. Oh ya, satu lagi, aku suka ketika Buya membahas satu sifat, Buya memberikan contoh beberapa tokoh dunia yang mewakili sifat tersebut. Itu sungguh menambah wawasanku!


Hampir semua bagian buku bisa aku nikmati dengan mengalir. Namun, di bagian terakhir, aku tidak nyambung dengan apa yang disampaikan. Topiknya, topik negara dilihat dari atas itu, agak tidak bisa kujangkau bahasannya. Hehehe. 


Last but not least, terima kasih Buya sudah menulis buku ini. Aku fikir Buya masih hidup, ternyata Buya sudah tiada. Semoga Buya tenang di sana ya. 


Salam Takzim


Tami



P.S.

Kemarin aku menyuruh anak-anak binaanku untuk menulis surat untuk penulis dari buku yang sudah mereka baca. Hasilnya kurang memuaskan. Lalu, aku mencobanya sendiri. Apakah sulit untuk menuliskanya? Hmmm, ternyata susah juga menulis itu 😂

Be First to Post Comment !
Posting Komentar