Obrolan Sahur Bersama Ponakan

Hari ini hari Senin. 
Aku dan ketiga ponakanku melakukan puasa sunnah Senin.

Motivasi kami adalah agar kami punya amalan tersembunyi yang dibanggakan di hadapan Allah dan biar bisa masuk surga lewat pintu Ar Rayyan.

Aku bersyukur anak-anak pada mau bangun sahur. Aku sengaja masak makanan enak agar mereka berselera untuk makan. 

Pas selesai makan, dan waktu sahur masih sisa, aku menyempatkan berdoa.
Setelah selesai, aku mengajak ponakanku berdoa. Aku katakan kepada mereka bahwa waktu sahur adalah waktu mustajab untuk berdoa.

Ponakanku yang perempuan protes, "Masak sih Te? Selama ini aku berdoa di waktu mustajab, tapi juga ga dikabul-kabulkan permintaanku."

Glek. Aku langsung teringat diriku yang juga pernah mengeluhkan hal tersebut. Bedanya kalau ponakanku itu berbicara dengan ringan hati, namun kalau aku dengan perasaan putus asa dan hampir tak percaya.

Oh, tapi itu sudah berlalu. Sekarang aku merasa berbeda. Ketika perasaanku itu muncul, aku selalu meminta kepada Allah agar ditunjukkan kebesaranNya sehingga aku kembali percaya akan doa.

Tetep semangat ya Tami.
Yang penting sekarang adalah beramal sholih. Fokuslah hanya pada itu. Ikhlaslah hanya pada itu.

Apakah kamu ingat perkataan Ustadz Nuzul Dzikir? Kata beliau, kalau ada kendala dalam beribadah, itu berarti kita diminta Allah untuk melakukan ibadah yang lain. Sabar contohnya.


Klaten, 2 Agustus 2021
23.18

Be First to Post Comment !
Posting Komentar