Terlihat Sukses

Ini cerita tentang lebaran tahun 2022 ku. Alhamdulilah aku tidak sendiri. Masih ada orangtuaku, ada sepupu-sepupuku, dan ada satu mbakku. 


Aku rasa aku lebih secure di lebaran tahun ini. Aku sudah tidak lagi dipusingkan dan dikecilkan hatinya dengan pertanyaan-pertanyaan "kapan nikah". Atas pertolongan Allah tentunya, aku tenang dan santai menghadapinya. 


Aku fikir aku tidak akan sibuk. Aku hanya akan diam di rumah, rebahan, dan bisa menyicil pekerjaan kantor. Namun nyatanya, berhari-hari selama sepekan lebih, silaturahim aja kerjaanya. Alhamdulilah keluarga banyak dan dekat-dekat. 


Tahun ini, ada saudara yang aku baru kunjungi. Aku tau sih kalau mereka itu saudara, cuma tidak pernah silaturahim ke rumahnya. Kenapa mereka? Ya karena lebih dari satu. Mereka bukan saudara dekatku. Kalau dirunut-runut, tidak ada hubungan darah di antara kami. Mereka itu sudah cucu tirinya simbahku. 


Pas aku datang ke rumahnya, terlihat banyak mobil mewah keluaran terbaru parkir di halaman yang amat luas. Ternyata itu mobil anak-anaknya yang bekerja di Jakarta. Semua platnya B. Meski hidup di Jakarta, mereka terlihat ramah. Mau menyapa kami dan mengobrol dengan kami. 


Karena tidak ada memori yang terjadi selama beberapa tahun lamanya, maka obrolannya pun tentang nostalgia jaman dahulu kala. Meskipun ada gap yang amat jauh antara keluarga kami dengan mereka, apalagi soal latar pendidikan yang secara otomatis akan memengaruhi kualitas percakapan, namun mereka terligat berusaha untuk memahami background keluarga kami. Percakapan pun berlangsung hangat dan bersahabat.


Aku takjub dengan kesuksesan mereka. Apalagi dengan bagi-bagi uang kepada kami. Aku pun dapat angpow. Setiap orang ngasih lima puluh ribu. Semakin tak bisa berkata-kata. Konglomeratkah mereka? 


Mereka benar-benar terlihat sukses. Sukses yang benar-benar sukses. 


Dalam hati kecilku berkata, aku ingin jadi seperti mereka. Tapi bagaimana bisa? 

Be First to Post Comment !
Posting Komentar