Belajar Menjadi Lebih Baik

Ketika sedang mengalami hari yang buruk tersebab oleh kesalahan diri sendiri, saya ingin selalu mengingat kesabaran Ka'ab bin Malik ketika masyarakat seluruh negeri termasuk Rasulullah tidak diperkenankan bertegur sapa dengan Ka'ab.

Ketika doa yang senantiasa dipanjatkan belum juga terjawab oleh Sang Maha Mendengar, saya ingin terus mengingat Surat Maryam ayat  4 "Nabi Zakaria berkata 'Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbhui uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku". Dan juga wajah teduh dan tawakal pada Ustadz Syafi'i Antonio. Beliau juga belum dikaruniai keturunan hingga saat saya menulis ini.

Ketika ada berita tentang kesuksesan duniawi yang telah diperoleh seseorang, maka saya ingin selalu mengingat perkataan Rasulullah ketika seorang sahabat mengabarkan tentang jabatan duniawi yang diperoleh oleh si Fulan. "Semoga Allah menjaganya", kata Rasulullah.

Ketika permintaan yang sudah lama saya mohonkan dan ikhtiarkan terkabulkan, maka saya ingin selalu mengingat Surat Fussilat ayat 49-50. "Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan" (49). "Dan jika Kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari Kami sesudah dia ditimpa kesusahan, pastilah  dia berkata: 'Ini adalah hakku, dan aku tidak yakin bahwa hari Kiamat itu akan datang. "Dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku maka sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan dari sisiNya'. Maka Kami benar-benar akan memberitakan kepada orang-orang kafir apa yang telah mereka kerjakan dan akan Kami rasakan kepadanya azab yang keras" (50).

Ketika diri ini kelelahan untuk mencari pemenuhan hawa nafsu duniawi, maka saya ingin selalu mengingat Surat Al Hadid ayat 20-21. "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamanya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. Maka berlomba-lombalah kamu mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan kepada-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar".

Ketika diri ini suka memperhatikan amal orang lain, dan kemudian membanding-bandingkanya dengan tujuan memberikan penilaian, maka saya ingin terus mengingat sebuah kisah yang diceritakan oleh Ustadz Salim A Fillah. "Kitalah yang layak disebut buruk sebab kita gemar sekali menghabiskan waktu untuk menilai orang lain dan melupakan diri kita sendiri. Padahal kita akan dihadapkan pada Allah dan ditanyai tentang diri kita, bukan tentang orang lain".

Ketika diri ini mengaku ingin menjadi penjadi penghuni surga, namun membaca dan menghafal Al Qur'an saja malas, maka saya ingin terus mengingat para hafidz/hafidzoh yang sekarang sudah bertebaran ke muka bumi. Mungkin mereka mensedikitkan untuk tidur, dan mengiasi kebanyakan waktu mereka untuk mempelajari Al-Qur'an. Mungkin mereka pulalah yang setiap malam senantiasa terbangun untuk melaksakan solat lail untuk mendekatkan diri mereka kepada Sang Pencipta.

Ketika diri ini sedang tidak bersemangat untuk menjalani hari-hari ke depan, maka saya ingin terus mengingat perkataan salah seorang guru, "Allah tidak menyukai orang-orang yang pesimis".

#Bersambung
Be First to Post Comment !
Posting Komentar