Diriku Ini...

Bismillah.

Mengobrol dengannya saya bahagia. Bisa totalitas. Tidak ada yang perlu direm dan dipikirkan sebelum berkata-kata. Semuanya langsung nyletuk dan nyambung. Frekuensinya sama. Cara pandangnya sama. Temperaturnya sama.

Dan itu tidak terjadi pada banyak orang. Hanya dengan segelintir orang saja, saya bisa mengobrol lepas begitu. Aselinya saya kelihatan.

Namun, ketika bertemu dengan orang lain, saya biasanya bertingkah lain. Beda sekali dengan segelintir orang yang saya singgung di atas. Tak jarang orang menyebut saya sebagai perempuan pendiam dan jutek.

Split personality.
Mungkin itu istilahnya. Bertingkah berbeda pada situasi yang berbeda. Jadinya membuat kita menjadi tidak aslinya kita.

Enak?
Jujur tidak. Saya sering menutup diri dengan orang-orang yang tidak saya kenal baik. Namun, saya juga kurang nyaman jika menunjukkan aslinya saya pada kebanyakan orang, apalagi orang yang belum saya kenal baik.

Emang bagaimana sih aslinya saya? Hehe. Salah satunya adalah kata-kata saya yang nyletuk kasar. Untuk orang-orang deket saya yang saya sebut segelingir tadi, melontarkan kata kasar adalah hal wajar. Namun, untuk mereka yang berada jauh pada zona inti saya, hal semacam itu akan membuat mereka ilfill akan akhlak saya.

Ya begitulah. Makanya, saya memilih untuk diam dulu sebelum mengetahui kondisi suhunya.

Klaten, 24 Februari 2019

Be First to Post Comment !
Posting Komentar